JEMBER, beritalima.com | Sudah sekitar enam bulan, sebanyak 250 Kepala Keluarga di Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Jember, krisis air bersih.
Krisis air bersih itu, diakibatkan oleh jebolnya tanggul sungai di sekitar pemukiman penduduk, yang berdampak pada kekeringan di sumur mereka.
Sehingga, untuk mencukupi kebutuhan air bersih penduduk, BPBD, Polres Jember, Kodim 0824 Jember dan PMI Jember secara rutin mengirim bantuan air bersih untuk kebutuhan memasak, minum dan sebagainya.
Untuk PMI Jember, sebanyak dua truk tangki berisi 5000 liter didistribusikan ke penduduk. PMI Jember setiap harinya dua kali melakukan pendistribusian air bersih. Jadi total setia hari berjumlah 10.000 liter yang dibantukan ke warga terdampak.
Miati salah satu warga mengaku, setiap hari dirinya berusaha mendapatkan bantuan air bersih. Dia menyiapkan galon bekas untuk air bersih, sedangkan untuk mandi dan mencuci terpaksa harus ke sungai.
“Untuk minum saya setiap hari menunggu bantuan, kalau tidak ada bantuan warga sini kebingungan semua,” ujar Miati, Selasa (19/7/2022).
Disamping itu, Miati juga berupaya kembali mengeruk kedalaman sumur miliknya, untuk menemukan sumber air.
“Rata rata sumur milik warga di lingkungan ini diperdalam, ada yang kedalaman 12 hingga 15 meter bahkan sumur punya saya hari ini dikeruk hingga 16 meter, itupun sampai sekarang masih belum ada airnya,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Unit Humas PMI Jember Ghufron Eviyan Efendi mengatakan, dalam sehari melakukan distribusi 10.000 liter ke warga.
Distribusi air bersih ini dilakukan dua hari sekali secara bergantian baik oleh BPBD maupun PMI Jember.
“Bahkan PMI Jember terus melakukan assessment pada warga terdampak, jika kebutuhan air bersih warga di musim kemarau meningkat, proses distribusi akan dilakukan setiap hari,” pungkasnya. (Sug)