Syafrudin Budiman SIP Perjuangkan Aspirasi Warga Madura

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Syafrudin Budiman SIP Caleg DPRD Propinsi Jatim Dapil 14 Madura (Sumenep, Pamekasan, Sampang & Bangkalan) No 1 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Saat ini dirinya fokus pada pemenangan di tanah kelahirannya di Sumenep, dengan target mendapatkan suara sebanyak 150.000 dari sekitar 868.171 orang yang terdaftar di DPT baik wilayah daratan maupun kepulauan.

Sementara untuk Pamekasan, Sampang dan Bangkalan Syafrudin Budiman menargetkan sebanyak 100.000 suara dari sekitar 2,3 juta orang yang terdaftar DPT. Sehingga total target perolehan suara sebanyak 250.000 suara.

Ada sebuah pertanyaan, kenapa mau maju menjadi anggota DPRD Jatim? Ia menjawab, tujuannya agar terpilih dan bisa memperjuangkan masyarakat Madura yang masih timpang. Baik dari kemiskinan masih menghantui dan kesejahteraan yang belum terpenuhi.

“Pembangunan infrastruktur yang lambat dan kurangnya sarana prasarana publik yang belum memadai menjadi sorotan saya sebagai calon DPRD Jatim Dapil 14 Madura,” terang Syafrudin Budiman yang biasa disapa Gus Din ini.

Selain itu katanya, akses transportasi ke kepulauan yang belum memadai, perlunya peningkatan tenaga kesehatan dokter dan perawat, dan perlunya peningkatan sarana dan prasarana kesehatan di kepulauan dan pelosok desa.

“Saya sering ke kepulauan Kangean (Kecamatan Arjasa dan Kangayan, jalanan disana seperti hidup di jaman batu. Jalanan rusak dan 20 tahunan tak pernah diperbaiki,” tutur Sarjana Ilmu Politik lulusan FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) ini.

Menurutnya, pengentasan kemiskinan di Bangkalan, Sampang dan Pamekasan juga menjadi sorotan saya sebagai kandidat dari Dapil Madura

“Kemiskinan menjadi hantu yang gentanyang, karena minimnya lapangan kerja dan rendahnya harapan untuk hidup layak,” katanya.

Untuk itu saya bertekat memperbaiki semuanya dengan 1 Misi, 1 Visi, 11 Program Pokok dan 14 Janji Kerja, jika terpilih nantinya.

“Lewat Visi dan Misi inilah saya harapkan semua masyarakat Madura paham akan perjuangan saya,” terang Kandidat Master Ilmu Politik dari FISIP UWKS ini.

Mengenai pembangunan secara makro, Madura perlu dibentuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk percepangan pengembangan pembangunan secara cepat.

“Adanya jembatan Suramadu belum menjawab problema di Madura, karena Suramadu masih arus transportasinya yang lancar sementara pembangunannya masih tersendat,” paparnya.

Katanya, masyarakat Madura yang berbasis pada pertanian dan nelayan masih belum maksimal dalam produktifitas.Tentunya hal ini diperlukan bantuan alat tehnologi untuk petani dan nelayan.

“Kalau produktifitas meningkat, dipastikan kesejahteraanya meningkat. Ini yang akan saya perjuangkan,” ujar pria kelahiran Sumenep, 21 Mei 1980 itu.

Selain itu katanya, banyak juga isu-isu pendidikan yang akan diperjuangkan jika terpilih nantinya. Mulai dari kepedulian pada pesantren dan sekolah, peningkatan kesejahteraan guru, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, serta perlunya biaya gratis masuk sekolah SD sampai SMA dan beasiswa untuk kuliah.

“Pembangunan ekonomi harus seimbang dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDA) nya,” tandasnya.

Madura, kata Ketua Umum Presidium Pusat Barisan Pembaharuan (PP BP) ini juga menjadi daerah penghasil migas yang cukup tinggi. Diantaranya, EMP Kangean-Sumenep, Santos di Sampang dan titik ekplorasi gas lainnya.

“Perlunya Dana Bagi Hasil (DBH) migas yang seimbang dan berkeadilan untuk kesejahteraan Masyarakat Madura. Jangan sampai habis manis sepah dibuang. Masyarakat Madura harus berdaulat di bumi yang dipijak,” tegas Mantan Aktivis Mahasiswa 1998-2004 ini. (red)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *