WONOSOBO, beritalima.com | Tari tradisional merupakan gerak tari yang telah melampaui perjalanan perkembangan yang cukup lama dan telah mentradisi di lingkungan suatu masyarakat. Sementara dengan keanekaragamamnya membuat Indonesia kaya akan kebudayaan seni tari yang mencerminkan kekayaan budaya dan ragam suku Bangsa.
Salah satunya seni tari Bangilun Rukun Slamet yang asli berasal dari dusun Gamblok desa Butuh Kidul kecamatan Kalikajar. Di daerah asalnya kesenian ini tetap lestari bahkan makin berkembang.
Tari Bangilun merupakan tarian yang dibawakan penari laki – laki sekitar 13 orang.
Disela -sela rangkaian acara gelar budaya hari jadi kabupaten Wonosobo ke- 194 ketua kesenian Bangilun, Nuryanto mengungkapkan kesenian yang dikelolanya sudah berjalan sejak 50 tahun yang lalu.
“Di hari jadi Wonosobo tahun inilah kami memperkenalkan tarian inibkepada masyarakat luas.
Dia berharap dengan kemunculan tari Bangilun ini akan menambah khazanah budaya yang ada di kota seribu deatinasi wisata ini.
“Semoga masyarakat terhibur dengan ditampilkan kesenian Bangilun ini.” Terang Nuryanto.
Sementara salah satu penonton tarian ini, Rivandi memaparkan kali pertama melihat kesenian bangilun di Wonodobo.
“Tarian yang sangat unik dimana para penarinya laki – laki dan serupa dengan tari ndolalak yang dilakukan oleh perempuan. Namun tariannya memiliki karakteristik tersendiri.” Ujar Rivandi. (Budi)
