Ampana,beritalima.com- Bupati Tojo Una-Una (Touna), Mohammad Lahay, SE,MM menghadiri pertemuan lintas sektor optimalisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dalam penanggulangan penurunan angka kematian ibu/angka kematian bayi dan stunting di Kecamatan Tojo dan Tojo Barat Kabupaten Touna, Senin (21/9/2020).
Bupati Touna Mohammad Lahay dalam sambutannya menyampaikan bahwa stanting atau sering disebut kerdil atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia dibawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu dari janin hingga anak berusia 2 tahun.
Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada dibawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya,”kata Bupati Touna.
Bupati katakan, persoalan stunting adalah persoalan nasional untuk itu pemerintah pusat kemudian menyusun kebijakan melalui strategi nasional percepatan pencegahan stunting.
Kebijakan ini menitikberatkan bahwa pencegahan stunting penting dilakukan dengan pendekatan multisektor melalui sinkronisasi program-program nasional, lokal masyarakat ditingkat pusat dan daerah.
Pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi yang terpadu mencakup intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk mencegah dan menurunkan stunting, pemerintah telah menetapkan beberapa kebijakan dan menyelenggarakan berbagai program.
“Namun belum efektif dan belum terjadi dalam skala yang memadai, kemudian pemerintah melalui kementerian kesehatan melakukan kajian untuk mengetahui pokok persoalan tersebut dan menyimpulkan bahwa pendekatan gizi yang terpadu atau konvergen sangat penting dilakukan untuk mencegah stunting dan masalah gizi,”tuturnya.
Menurutnya, upaya konvergensi pencegahan stunting merupakan pendekatan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir terpadu dan bersama-sama, upaya ini harus melibatkan lintas sektor dalam perencanaan pelaksanaan dan pemantauan kegiatan.
“Pemerintah daerah bertanggung jawab dalam memastikan intervensi lintas sektor untuk pencegahan stunting dapat dilaksanakan secara efektif di tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai ketingkat desa,”
Bupati berharap, setelah pertemuan lintas sektor ini kita harus segera memetakan di tempat-tempat mana saja penderita stunting agar segera ditindaklanjuti dan harus melibatkan semua sektor untuk mendukung penuh upaya percepatan pencegahan stunting secara konsisten dan berkelanjutan.
kesempatan ini merupakan momentum yang sangat berharga untuk mengubah cara pandang cara berpikir dan cara kerja bersinergi dengan multisektor untuk bersama-sama untuk menekan angka kematian ibu dan kematian bayi serta memutus rantai stunting gizi buruk dan gizi kurang.
Saya harap dalam forum ini dapat melahirkan kesepakatan dan kesepahaman yang mengarahkan langkah kita dalam melaksanakan gerakan sayang ibu dan anak menuju masyarakat Tojo una-una mandiri di bidang kesehatan
“Kepada seluruh kepala perangkat daerah terkait tim penggerak PKK dan seluruh organisasi perempuan agar dapat berperan aktif dalam menyelesaikan seluruh permasalahan kesehatan di kabupaten touna khususnya penanggulangan status gizi balita ibu hamil dan remaja agar kabupaten touna dapat melahirkan generasi penerus yang sehat cerdas berkualitas sehingga cita-cita kita bersama akan tercapai yaitu kabupaten touna AKiNO (Angka Kematian Ibu dan Bayi Nol)” Tambah Mohamad Lahay.
Pada kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Anggota Dewan Fraksi Golkar Makmur, Ketua TP-PKK Touna Femmy Luther Lahay, Kadis Kesehatan Touna Javanet Alfari, Camat Tojo dan Tojo Barat, sejumlah Kepala Desa, Kepala Puskemas, Dokter, Tenaga Medis kesehatan, Kepala BP4D Touna, Tokoh Perempuan, Tokoh Masyarakat, Para Kader Desa, Kader PKD serta tamu undangan lainnya.(HW)