Ampana -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jakarta menerima Kunjungan Kerja Wakil Bupati Tojo Una-Una, Ilham Lawidu dalam rangka meninjau fasilitas layanan informasi sebagai langkah adaptasi dan mitigasi gempa bumi dan tsunami di Ruang Operasional InaTews (Indonesian Tsunami Early Warning System (InaTEWS)), Rabu (12/7/2023).
Dalam kunjungan Wakil Bupati diterima langsung oleh Sub Koordinator Informasi Gempa Bumi, Bayu Pranata.
Pada kesempatan itu, Bayu menyampaikan bahwa BMKG terus meningkatkan sistem pemantauan gempa dan peringatan dini tsunami di Indonesia dan wilayah ASEAN. Selain itu, Indonesia juga bertanggung jawab untuk memantau kegiatan rutin dalam mengirimkan informasi gempa dengan magnitudo di atas 6,5 kepada beberapa negara di wilayah Samudra Hindia, Pasifik, dan Laut China Selatan sebagai Tsunami Service Provider (TSP).
“Di Sulawesi Tengah, terdapat beberapa sesar aktif yang perlu diwaspadai, termasuk Sesar Palukoro, Sesar Balantak dan beberapa Sesar yang belum teridentifikasi. Seperti gempa yang terjadi akibat sesar yang belum teridentifikasi di Ampana Kab. Tojo Una-una pada 26 Agustus 2021 dengan Magnitudo 5,8 menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
“Peta seismisitas dari katalog gempabumi BMKG menunjukkan bahwa banyak gempa-gempa dangkal yang mendominasi di wilayah Tojo Una-una, menjelaskan wilayah ini memiliki bahaya seismik yang tinggi karena gempa-gempa dekat permukaan ini berpotensi lebih merusak, ” ucap Bayu.
Menurut Bayu dalam upaya meningkatkan kemampuan deteksi dan kecepatan serta akurasi informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami BMKG telah memasang sensor seismograf baru untuk menambah distribusi jaringan seismik.
“Di wilayah Kabupaten Tojo Una-una, BMKG telah memasang 2 sensor seismograf yaitu stasiun APSI di Ampana dan UTUSI di kepulauan Una-una. Tahun ini, BMKG akan memasang kembali 1 sensor seismograf yaitu TOTSI di Pulau Togean Kabupaten Tojo Una-una,”Terangnya