Wakil Rakyat Jawa Timur: Pidato Presiden Jokowi Jangan Hanya Sekedar Lips Service

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Amin Ak mengatakan, kebijakan Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sejalan dengan isi pidato yang sampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI 2020 di Gedung Nusantara Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).

Dalam pidatonya Jokowi mengatakan, “Kita harus bangga terhadap produk Indonesia, kita harus membeli produk dalam negeri”. Selain itu, Jokowi menegaskan, “Indonesia harus memanfaatkan krisis yang terjadi di dunia saat ini sebagai momentum untuk melakukan lompatan”.

“Saya memandang kebijakan Pemerintahan Jokowi selama ini tidak sejalan dengan isi Pidato Presiden. Hal itu dibuktikan dengan nilai impor yang cenderung terus naik.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) nilai impor Indonesia Juni 2020 mencapai US$ 10,76 miliar atau naik 27,56 persen dibandingkan Mei lalu,” kata Amin.

Anggota Komisi VI DPR RI membidangi Perdagangan&Industri tersebut berharap Pidato Presiden bukan hanya sekedar lips service. Sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, Presiden Jokowi harus dapat memastikan jajaran di bawahnya benar-benar merealisasikan isi pidato yang disampaikan di depan anggota parlemen termasuk sejumlah undangan tersebut.

“Pemerintahan Jokowi tak peka terhadap kondisi industri dalam negeri. Di tengah melemahnya kinerja industri dalam negeri akibat ada wabah pandemi virus Corona (Covid-19), Pemerintah masih saja melakukan impor Alat Pelindung Diri (APD) dalam jumlah besar,” kata Amin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Januari-Mei 2020, tercatat impor APD 2.993,34 ton atau setara US$ 43,48 juta. Mayoritas APD impor berasal dari China (2.006,18 ton). Padahal industri dalam negeri sedang giat-giatnya memproduksi APD untuk menanggulangi penyebaran wabah Covid-19.

“Secara tidak langsung, impor yang begitu besar mematikan industri dalam negeri di tengah pandemi Covid-19 yang akhirnya menyebabkan perekonomian nasional bukannya meroket tapi malah merosot,” tegas wakil rakyat dari Dapil IV Provinsi Jawa Timur tersebut.

Lebih menyedihkan, lanjut Amin, impor barang konsumsi juga meningkat sepanjang Jokowi memimpin Indonesia. Menurut catatan BPS, impor barang konsumsi Juni 2020 tercatat US$ 1,41 miliar.
Jumlah tersebut meningkat hingga 51,10 persen dari Mei 2020. Bila dibandingkan dengan Juni tahun lalu, jumlah tersebut juga meningkat 37,15 persen yoy.

Makanan dan minuman untuk rumah tangga serta makanan minuman (consumer goods) semi durable impornya masih tinggi dan terus meningkat dari tahun ke tahun sejak era Pak Jokowi.
“Ini menunjukan ketidakseriusan pemerintah membangun industri dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah produk Nasional,” demikian Amin Ak. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait