Probolinggo, BeritaLima.com – Darurat Nasional terhadap wabah Corona atau nama lain covid -19 membuat pemerintah pusat, provinsi dan Kota/kabupaten mengambil kebijakan dalam hal penanganan dan pencegahan.
Dalam kebijakan pemerintah juga menggelontorkan anggaran yang begitu besar, sehingga mengundang berbagai pihak untuk ikut serta mengawasi penggunaan anggaran dana covid -19 melalui keterbukaan informasi publik.
Namun disayangkan keterbukaan informasi publik dalam hal pengawasan atau pengecekan langsung bantuan sosial (Bansos) di Kabupaten Probolinggo Web” Siaga covid-19.probolinggo. Senin (18/5) sudah tertutup dan tidak bisa dipantau untuk publik khususnya masyarakat Kabupaten Probolinggo.
Penutupan web tersebut membuat beberapa anggota LSM Lira dan wartawan mendatangi Dinsos Kabupaten Probolinggo untuk klarifikasi tentang tertutupnya akses web untuk data penerima bansos.
Setiba di Dinsos Kabupaten Probolinggo anggota LSM Lira langsung keruangan Kadinsos Achmad Arif namun tidak ada di tempat, akhirnya klarifikasi langsung ke ruang Linjamsos ( BPLS ) yang ditemui oleh Nur hayati.
Dalam situasi Covid -19 Anggota LSM Lira klarifikasi di ruang BPLS agak berjauhan , pakai masker dan tetap mematuhi protokol kesehatan, Nur Hayati menjelaskan ” tentang Web data bantuan yang bisa di akses untuk umum memang dalam perbaikan , bukan di tutup, perbaikan tersebut karena banyaknya pengaduan di lapangan , kami di beri waktu perbaikan data bansos tersebut dari hari ini Senin 18/5 sampai hari Jumat 22/5, harus selesai semua, karena masih banyak data yang kurang valid dan kita menunggu data dari Capil kabupaten Probolinggo” jelas nya
Menurut Bupati LSM Lira Samsudin, SH. Menjelaskan ” saya sudah memberikan mandat ke anggota LSM Lira untuk menanyakan tentang web yang sudah tidak bisa diakses oleh masyarakat umum, oleh karena itu hari ini hanya sebagian yang datang ke dinsos,mengingat sekarang negara kita masih mengalami musibah Covid -19.
Masih dengan Samsudin, kecurigaan masyarakat akan adanya kecurangan dan permainan data agar bisa terjawab dengan jelas, hari ini saja yang ke kantor DPD LSM LIRA sudah 16 orang yang menanyakan tentang bansos tersebut, kalau akses web data bansos covid 19 ditutup untuk umum tanpa ada sosialisasi sebelumnya, ini semakin menguatkan dugaan kami dan jangan salahkan masyarakat apabila berasumsi yang macem-macem kepada pemerintah,” tegasnya.
Sebelumnya kami apresiasi dengan keterbukaan informasi publik dengan munculnya web tersebut, karena kami bisa mengakses dan bisa menjalankan fungsi kontrol kami , kalau ini ditutup dengan sepihak terus kita dapat dari mana untuk mengecek bahwa masyarakat itu terdaftar sebagai penerima bansos atau tidak,” pungkas. (gs)