beritalima.com | Perusahaan roda dua asal Jepang, Yamaha, masih melihat skuter bongsor sebagai pasar paling seksi dan potensial di dunia. Itulah mengapa, meski lini produk di segmen tersebut sudah terbilang ‘kuat’, mereka masih terus memerkokohnya. Terbaru, merek berlogo garpu tala itu mengenalkan motor bernama Majesty S 155.
Dilansir dari Greatbiker, Rabu 11 Maret 2020, skutik terbaru Yamaha itu memiliki desain yang berfokus pada garis elegan. Lampu depannya dirancang tajam dan menyerupai mata yang sedang memicing. Sedang sepasang sein mungil tertanam ke dalam fairing yang membuatnya agak tersembunyi.
Uniknya, pada bagian depan, Majesty S sangat menyerupai motor bongsor garapan pabrikan sebelah, Honda PCX. Lihat saja permukaan depan yang merosot tajam hingga ke moncong, serta lekak liku yang menjorok layaknya sebuah jet ski. Namun demikian, pada bagian belakang, motor itu dibuat lebih gemuk dengan dudukan yang agak meninggi.
Majesty S dibekali sepasang ban berukuran mungil dengan pembekalan rem jenis cakram di masing-masing bagiannya. Sayangnya, Yamaha belum menanamkan sistem keamanan jenis ABS ataupun keyless pada motor terbarunya itu. Akan tetapi, ada fitur-fitur lain yang bisa dijadikan petimbangan pembeli.
Yamaha telah memasangkan panel instrumen semi-digital yang memuat banyak informasi seputar kendaraan, kemudian ada soket charger yang memungkinkan sang pemilik mengisi daya ponsel selama berkendara di jalan. Tak ketinggalan, Majesty S juga punya bagasi super luas dan lubang tangki di bagian depan.
Soal dapur pacu, skutik itu mengusung mesin 155cc SOHC berpendingin cairan. Tenaga maksimumnya mencapai 11 kW atau setara 15 PS pada putaran 7,500 rpm, serta torsi puncak 14 Nm pada 6,000 rpm. Demi mengakomodasi kekuatan tersebut, Yamaha membekali Majesty S dengan tangki bahan bakar seluas 7,4 liter.
Resmi diluncurkan melalui empat skema warna, yakni kuning, hitam, putih, dan perak, jagoan terbaru Yamaha itu dilepas ke konsumen seharga Rp52,3 juta. Sayangnya, sementara Majesty S baru dipasarkan di negara asalnya, Jepang. Belum ada keterangan resmi apakah unitnya masuk Indonesia atau tidak.