Ashari Minta Pemprov Jatim Segera Realisasikan Proyek Perpres 80/2019

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com |Wakil ketua komisi D DPRD Provinsi Jatim M Ashari mengatakan bahwa komisi D
merekomendasi palang pintu kereta api segera mendapatkan bantuan anggaran dari pemprov Jatim, Sabtu (5/9/2020)
Ashari menyebut bahwa palang pintu kereta api sangat dibutuhkan karena sudah banyak memakan korban.


“Komisi D mengusulkan ada penambahan anggaran untuk Dinas perhubungan termasuk untuk darmaga harus segera dioptimalkan, seperti di Madura di dekat Kecamatan Camplong, dan termasuk di Probolinggo itu.  Juga termasuk masih banyak jalan provinsi dan kabupaten itu yang minim penerangan,” terang Ashari. 


Politisi asal Nasdem mengungkapkan bahwa rekomendasi itu sudah tertuang dalam Perpres 80 tahun 2019.
“Di lingkungan hidup untuk segera merealisasikan pembangunan pembuangan limbah B3 di Mojokerto. Kalau limbah B3 dibuang di Cilincing Jakarta membutuhkan biaya yang besar. Salah satu yang direkomendasi untuk BUMD dan memberikan contoh terkait dengan limbah yang akan dikelola oleh pemprov Jatim,” sambung Ashari. 
“Bagaimana perusahaan BUMD bisa menjadi besar yang dikelola oleh Pemprov itu bisa menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain di Jawa Timur. Kemarin kita meninjau limbah kulit itu di Pasuruan. Di situ ada perumahan yang dihuni masyarakat, setiap hari mereka menghirup bau tidak sedap dari pabrik kulit. Mereka minta bau tidak sedap itu segera dihentikan termasuk pembuangan ke sungai agar tidak mengganggu lingkungan dan mencemari habitat sungai,” lanjutnya.  


Ashari menuturkan bahwa itu harus ada kerja sama dengan kabupaten kota, seberapa rekomendasinya kita lihat aja nanti.
“Tapi kita berkomunikasi dengan dinas lingkungan hidup bahwa pembuangan air limbah itu tidak boleh bertengkar biar tidak mengganggu kehidupan dan penduduk setempat. Sementara di Bina Marga itu banyaknya jalan antara jalan gorong-gorong itu lebih besar dari jalan rayanya. Gorong-gorong harus segera terealisasi agar tidak mengganggu pengguna jalan yang lain, seperti pengguna motor, Kendaraan roda empat, dll, “tandasnya. 


Ashari menegaskan tambahan anggaran untuk Bina Marga termasuk pelebaran jalan di wilayah Madura. Pertama Jalan Lingkar Selatan, baik di lintas selatan JLS Dayak dan Madura, ataupun di Pulau Jawa ini.
“Dinas Cipta Karya itu adalah bagaimana kerjasama dengan melakukan sinkronisasi ke depan karena di situ ada tebing slogan sumber daya air dari situ. Kita kemarin sudah meluncur juga ke Mojokerto persisnya di Kalimati manis itu sangat menarik,” ujar Ashari.  


Ashari menambahkan SDM penambangan liar harus mengkaji ulang dan menertipkan terkait dengan tambang pasir ilegal. Justru pasir yang legal sekarang itu ditinggal oleh para pembeli karena lebih mahal, masyarakat cenderung membeli penambangan liar karena harganya relatif lebih murah.  
” Yang kedua penambangan liar juga merusak lingkungan karena tidak ada aturan,” pungkasnya. (yul) 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait