Ayo Tukar Uang Di Tempat Penukaran Resmi; Mudah, Aman dan Gratis

  • Whatsapp
(Foto: Istimewa)

SURABAYA, beritalima.com – Kebutuhan uang pada momen Ramadhan dan Lebaran di Jawa Timur tahun ini diperkirakan mencapai Rp29,6 triliun, meningkat 36,3% (yoy) dibandingkan realisasi periode Ramadhan-Lebaran tahun 2016 sebesar Rp21,68 triliun.

Sedangkan untuk estimasi kebutuhan uang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Timur periode Ramadhan dan Idul Fitri 1438H/tahun 2017 diperkirakan meningkat 46,6% (yoy) menjadi Rp15,5 triliun.

Bila dirinci per denominasi, perkiraan kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) yang terdiri atas pecahan Rp100.000,-, Rp50.000,-, dan Rp20.000,- pada periode Ramadhan dan Idhul Fitri 1438 H adalah sebesar Rp12 triliun.

Sedangkan perkiraan kebutuhan Uang Pecahan Kecil (UPK) yang terdiri atas pecahan Rp10.000,- ke bawah diperkirakan sebesar Rp3,5 triliun.

Peningkatan kebutuhan uang tersebut didorong adanya cuti/libur bersama dan faktor pembayaran Tunjangan Hari Raya maupun gaji pegawai.

Hal tersebut berdampak terhadap meningkatnya daya beli masyarakat yang mendorong peningkatan estimasi kebutuhan uang tunai yang harus dipenuhi oleh perbankan.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, BI Jatim memastikan kesiapannya. BI akan menyeimbangkan antara UPK dan UPB agar persentase cash outflow tidak mengalami ketimpangan.

Juga, BI Jatim akan melakukan kombinasi antara uang emisi lama yang layak edar dengan uang emisi baru (uang NKRI).

Peningkatan koordinasi juga semakin ditingkatkan agar lebih optimal dan mengurangi risiko ketidakmampuan pemenuhan uang karena adanya penarikan uang yang dilakukan secara berlebihan.

Untuk pelayanan penukaran uang pecahan ini BI Jatim melakukannya pertama melalui kapal laut di pulau-pulau seperti Pulau Bawean, Masalembu, Sapeken, Kangean dan Sapudi, bekerjasama dengan TNI AL.

BI telah bekerjasama dengan perbankan untuk membuka outlet untuk layanan penukaran di bulan Ramadhan mulai 6 sampai 22 Juni 2017.

Selain itu menyelenggarakan kas keliling (layanan penukaran uang) bekerjasama dengan beberapa bank di lokasi tertentu yang representatif, antara lain di Lapangan Makodam, untuk mempermudah layanan penukaran bagi masyarakat.

BI bersama Bank Umum baik Bank BUMN, Bank Pemerintah maupun Swasta serta BPR membuka lebih dari 600 outlet penukaran di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur mulai 6 sampai 22 Juni 2017, setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis.

Sementara itu kegiatan penukaran bersama 11 bank di lapangan Makodam diselenggarakan mulai tanggal 13 sampai 22 Juni 2017, setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis, mulai pukul 09.30 sampai pukul 12.00.

Sebanyak 11 Bank Umum terlibat dalam kegiatan penukaran bersama, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Bank Syariah Mandiri, BCA, Bank Permata, Bank Muamalat, Bank Maspion, Bank Jatim, dan Maybank.

BI juga menghimbau perbankan untuk menjaga persediaan uang tunai secukupnya di seluruh ATM, khususnya selama libur panjang (libur bersama Idhul Fitri 1438H.

Tujuan dari penyelenggaran kegiatan ini adalah meningkatkan pelayanan BI dan perbankan kepada masyarakat sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat yang memerlukan pecahan uang kecil dan pecahan uang baru di momentum Ramadhan dan Lebaran.

Pada layanan penukaran bersama, masyarakat yang menukar yang pecahan kecil dilayani tanpa dipungut biaya dan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat.

Mengingat kebutuhan masyarakat cukup tinggi, BI juga menggunakan paket maksimal penukaran sebesar Rp3.700.000,- per orang, yang terdiri dari pecahan Rp20.000,-, Rp10.000,-, Rp5.000,- dan Rp2.000,- masing-masing 100 lembar.

Untuk itu, BI Jatim menghimbau pada masyarakat untuk melakukan penukaran di outlet penukaran yang resmi dan menghindari melakukan penukaran pada jasa penukaran yang berada di pinggir jalan.

Disamping itu, masyarakat diharap selalu cermat dan teliti dalam menerima uang hasil penukaran, terutama jika menggunakan layanan penukaran yang tidak resmi (bukan dari Bank Indonesia atau Perbankan) untuk mengantisipasi beredarnya uang palsu.

Masyarakat perlu memahami dan menerapkan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) dalam bertransaksi yang menggunakan uang tunai.

Namun demikian, untuk menghindari risiko membawa uang tunai dalam jumlah besar, masyarakat diharap menggunakan alat pembayaran non tunai, baik kartu maupun uang elektronik dalam bertransaksi, khususnya selama Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri 2017. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *