Bamsoet Ajak Jerman Tingkatkan Investasi di Indonesia

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengajak Jerman meningkatkan investasi di Indonesia khususnya sektor manufaktur. Dua tahun lalu, salah satu negara ekonomi terkuat di Eropa ini menanamkam modalnya di Indonesia khususnya untuk sektor manufaktur mencapai 79,3 juta dolar AS dengan 108 proyek.

Proyek investasi Jerman didominasi sektor industri baja, mesin, kimia, farmasi serta otomotif. Selain itu, Presiden Jokowi sudah dua kali berkunjung ke Jerman yakni 2016 dan 2017.

“DPR RI mendukung kesepakatan yang telah dicapai kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi serta pendidikan,” ujar politisi senior Partai Golkar itu ketika menerima Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Peter Schoof di ruang kerja Ketua DP RI, Jakarta, Selasa, (12/2/19).

Turut hadir dalam pertemuan itu antara lain Kepala Bidang Politik Kedutaan Jerman Martin Eberts, Wakil Kepala Bidang Politik Kedutaan Jerman Jans Hoch. Bambang ditemani Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Asril Hamzah Tanjung.

Laki-laki yang akrab disapa Bamsoet ini menilai, peningkatan investasi Jerman di Indonesia sangat penting untuk mengimbangi defisit perdagangan dalam hubungan dagang Indonesia-Jerman.

Catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), tiga tahun lalu neraca perdagaan Indonesia defisit 520,8 juta dolas AS, 2017 defisit 869,8 juta dolar AS dan 2018 defisit lebih dari 1 milyar dolar AS.

“Tahun ini, DPR RI berharap defisit itu bisa diperkecil. Jerman harus bisa memberikan kemudahan masuknya berbagai barang ekspor unggulan Indonesia seperti minyak sawit, alas kaki, peralatan elektronik, pakaian dan asesoris pakaian, karet dan produk dari karet, rempah-rempah, kayu dan mebel.” kata Bamsoet.

Menurut Bamsoet, kerjasama berkeadilan harus menjadi semangat membangun hubungan dagang Indonesia-Jerman. Karena itu, dia menyambut positif kerja sama German Research Center for Geosciences dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam pengembangan Ilmu pengatahuan dan Teknologi dan Pengembangan energi panas bumi.

Januari lalu, Jerman telah melakukan serah terima asset Pilot Plant PLTP Binary Cycle 500 kilo Watt kepada Pemerintah Indonesia di Tomohon, Sulut. Sebagai wilayah di ‘ring of fire’, Indonesia memiliki potensi geotermal sangat besar, mencapai 29.215 GWe.

Pemanfaatan panas bumi ini bisa mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak, membantu pencapaian target emisi dan kelestarian lingkungan. “Kita undang Jerman lebih ambil bagian terhadap pemanfaatan geotermal dengan mengedepankan prinsi keadilan dan saling menguntungkan,” urai Bamsoet.

Wakil rakyat VII Provinsi Jawa Tengah ini menyadari tak selamanya negara-negara di dunia bergantung kepada bahan bakar dari fosil yang jumlahnya semakin menipis. Karena itu, Indonesia kini mulai fokus mengembangkan mobil dan motor listrik.

Rencananya Maret nanti PT Gesits Technologies Indo (GTI) dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya meluncurkan motor listrik generasi pertama karya anak bangsa, yang diberi nama Gesit.

Untuk pembuatan mobil listrik, Indonesia masih perlu banyak tahapan yang harus dilalui. Sebagai negara yang juga fokus pada renewable energy, Jerman bisa berkolaborasi dengan Indonesia dalam pembuatan mobil listrik. “Kita bisa saling alih teknologi dan melengkapi satu sama lain. Indonesia tidak hanya ingin menjadi pasar, kita juga ingin menciptakan peluang,” jelas Bamsoet.

Bamsoet juga menyampaikan harapannya agar Jerman dan Indonesia terus bekerja sama dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional, khususnya melalui forum PBB. Seperti diketahui, tahun ini sampai akhir tahun depan, Indonesia-Jerman mendapatkan kepercayaan sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB.

“Ini keempat kalinya Indonesia menjadi Anggota Tidak tetap DK PBB yakni 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008. Kali ini sebagai sesama Anggota Tidak Tetap DK PBB. Indonesia-Jerman bahu membahu mewujudkan dunia yang lebih baik,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *