Bermodal Keyakinan, Anak Penjaga Sekolah Asal Solo Ini Lolos Jadi Anggota Polri

  • Whatsapp

SOLORAYA, Beritalima.com – Marjuki (51) warga Natadiningratan RT 01 RW 05 Timuran Banjarsari Surakarta
sempat ragu ketika anaknya Anggi (21) meminta ijin untuk mengikuti tes seleksi calon Brigadir Polri. Hal utama yang membuatnya ragu adalah karena tidak adanya biaya untuk membayar masuk Polri. Rumor yang dia dengar bahwa biaya masuk Polisi sampai ratusan juta. Penghasilan yang didapat dari Penjaga SMPN 10 Solo pastinya tidak cukup untuk membayar masuk Polisi. Namun setelah Anggi meyakinkan bahwa masuk Polri gratis maka dia mengijinkan Anggi untuk mencoba mendaftar menjadi anggota Polri.

Jalan masuk Polisi ternyata tidak mudah karena Anggi sempat gagal 2 kali saat mendaftar, namun mental pantang menyerah menjadikan Anggi lulus tes ke 3 kalinya pada tahun 2017 dan akhirnya mengikuti pendidikan di SPN Purwokerto dan dilantik pada 6 Maret 2018.

“Saya ini cuma penjaga sekolah ngga mampu kalau harus membayar ratusan juta rupiah untuk masuk polisi tapi ketika anak saya ini ikut tes polisi dan meyakinkan saya bahwa masuk polisi gratis maka saya sangat berharap anak saya bisa lulus karena saya yakin anak saya punya kemampuan” ujar Marjuki saat ditemui di Car Free Day Jalan Slamet Riyadi.

Marjuki mengatakan, dia tetap yakin meskipun saat itu banyak yang orang mengatakan untuk jadi anggota Polri harus mengeluarkan banyak biaya. Tapi Marjuki tetap optimis akan keberhasilan anaknya.

Kesabaran dan kegigihan tersebut pun terwujud setelah Anggi tiga kali mengikuti tes masuk Polri. Akhirnya namanya masuk dalam daftar Calon Siswa yang lulus Pendidikan Brigadir Polri angkatan tahun 2017.

“Saya sempat menangis saat dengar kabar anak saya lulus. Karena selama tahap seleksi saya hanya mampu memberikan bekal semangat dan doa saja sama dia. Dalam hati saya bersyukur anak saya berhasil dan tidak akan susah seperti saya ini,” sambung Marjuki.

Sehari-hari bekerja sebagai penjaga sekolah, Marjuki mengaku hanya mendapatkan uang sebesar Rp 1.250.000,- tiap bulannya. Dan itu sudah masuk seluruh biaya hidup keluarganya. Marjuki hanya pasrah dan berdoa untuk anak bungsu dari dua bersaudara ini.

Ditempat terpisah, Kapolresta Surakarta Kombes Ribut Hari Wibowo mengatakan, dalam seleksi penerimaan Polri tahun 2018 panitia seleksi Polresta Surakarta dan Polda Jateng tetap berpedoman prinsip clean and celar tanpa melihat pekerjaan orang tua calon anggota Polri.

“Saya sudah sampaikan dari awal, bahwa kita ingin penerimaan anggota Polri di Solo dan Jawa Tengah benar-benar dari seluruh lapisan masyarakar tanpa pandang bulu. Apakah itu orang tuanya sipil, militer, polisi, buruh termasuk penjaga sekolah seperti Pak Marjuki. Karena yang terpenting adalah berkualitas melalui rekruitmen yang clear and clean,” ujarnya singkat. (Ilham)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *