PALEMBANG, beritaLima.com|KONI Kota Palembang bersama Jaringan Advokasi Atlit Sumsel menggelar Konfrensi PERS terkait Atlit dari Kota Palembang yang seharusnya ikut dalam Prapon namun di duga dikeluarkan tanpa sebab yang jelas, bertempat di sekretariat KONI Kota Palembang, Jum’at (18/08/2023).
Rubi Indiarta Sekjen KONI kota Palembang menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyayangkan adanya Atlit KONI Kota Palembang yang di keluarkan dari Prapon oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Rubi Indiarta bahwa seharusnya Atlit Atlit ini, ikut dalam Prapon tapi Atlit yang lain yang di kirim dalam Prapon.
Nama nama atlit yang di keluarkan tersebut antara lain M. Sultan Ramadhan, M. Feta Anip, dan Naura Mifta Ramadina.
“Untuk itu kami mempertanyakan kepada pihak terkait termasuk KONI Sumsel khusus nya pihak Cabor Sepatu Roda, dan kami juga memohon klarifikasi ada alasan apa sehingga tiga atlit ini tidak bisa dikirimkan ke Prapon, karena setau kami tiga atlit ini sudah melalui proses seleksi yang panjang seharusnya tiga atlit bisa dikirimkan ke Prapon,” paparnya.
Lebih lanjut Rubi menuturkan bahwa sangat di sayangkan bahwa yang dikirimkan ke Prapon malah atlit yang diduga baru belajar tujuh bulan, sehingga kami meragukan kapasitas dan kredibilitas atlit pengprov sepatu roda.
“Kami meminta pihak dari Binpres Provinsi Sumsel untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, dan kami juga mengharapkan bahwa para atlit ini benar benar di perhatikan dan juga jangan sampai ada istilah suka dan tidak suka, untuk itu kami mohon kepada pihak pihak terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan ini,” pungkasnya.
( ril)