Biaya Meningkat, Hasil Produktivitas Padi di Abdya Menurun

  • Whatsapp

ACEH BARAT DAYA Beritalima.com-Untuk tahun ini, sejumlah persoalan terus dialami oleh para petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai dari kekeringan, serangan hama hingga bertambahnya biaya pemeliharan padi. Akibatnya, hasil produktivitas padi diwilayah setempat diprediksi menurun dari tahun sebelumnya.

“Ada beberapa masalah yang kita hadapi saat ini, tidak hanya saya, tetapi manyoritas para petani di Abdya, terutama disegi bertambahnya biaya pemeriharaan padi yang nilainya mencapai ratusan ribu rupiah,”ungkap salah seorang petani di Kecamatan Kuala Batee, Muhammad Nasir kepada Beritalima.com Senin (24/7) di Blangpdie.

Selain itu tambahnya, menyangkut dengan persoalan serangan hama yang tidak pernah dirasakan oleh para petani selama selama ini yang membuat para petani kewalahan.

“Disini hampir ratusan hektar tanaman padi diserang oleh hama wereng coklat, anehnya penyakit tersebut baru tahun ini yang ada, ditambah dengan serangan hama burung dan kekeringan yang melanda wilayah Abdya,” tutur M.Nasir.

Menurutnya, meski telah dilakukan antisipasi oleh petani dan pihak Dinas terkait, beberapa faktor tadi, diprediksi akan sangat berdampak pada hasil produktivitas padi di Abdya saat ini.

“Upaya pencegahan yang kita lakukan bersama pihak terkait sudah, seperti antisipasi hama, namun tetap saja akan berdampak pada menurunnya hasil panen tahun ini,” keluh M.Nasir.

Dia menjelaskan, upaya biaya perawatan padi sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh para petani karena didukung oleh faktor cuaca, akan tetapi untuk tahun ini para petani harus mengeluarkan biaya tinggi untuk perawata dimaksud.

”Dulu tidak ada biaya untuk cabut rumput karena dulu debit air dalam sawah masih stabil sehingga rumput tidak tumbuh menjamur. Jikapun ada, populasinya sedikit karena dimakan oleh keong,” imbuhnya.

Tapi lanjutnya, karena pengaruh cuaca dan musim kering yang terjadi selam ini, rumput tumbuh subur bersama padi didalam sawah, sehingga perlu dirawat dengan cara dibersihkan.

“Sekarang, untuk satu hektar para petani harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 3 juta lebih perhektarnya untuk biaya cabut rumput, jika rumput dibiarkan tumbuh, otomatis padi terancam diserang hama tikus,” papar M.Nasir.

Menurunnya hasil produktivitas tersebut, dibenarkan oleh, Kepala Bidang Produksi pada Dinas Pertanian Abdya, Hamdan. “ Benar kita perdiksi tahun ini produktivitas padi di Abdya bakal turun sebesar 15 persen dari hasil sebelumnya, “ imbuhnya.

Hal tersebut kata Hamdan, disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya dipengaruhi oleh serangan hama dan faktor cuaca ektrim yang terjadi di kabupaten Aceh Barat Daya.

“Sebenarnya banyak hal, seperti serangan hama wereng cokelat, itu sangat berpengaruh, dan penyakit itu sebenarnya tidak pernah ada di Daerah kita, tapi tahun ini yang pertama. Serangan hama tersebut, terjadi disemua Kecamatan, dan yang paling parah diserang di wilayah Kecamatan Setia,” tuturnya.

Padahal kata Hamdan, pihaknya bersama para petani telah berusaha untuk mengantisipasi hama tersebut, dengan cara melakukan semprot masal disetiap kecamatan. Demikian tutup Hamdan. (Jul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *