BPJS Kesehatan Ajak Seluruh Sistem Pastikan Peserta JKN Dapat Layanan Terbaik.

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun 2023 ini fokus pada tranformasi mutu layanan. Kepala BPJS Kesehatan Surabaya, Hernina Agustin Arifin MA, Selasa (26/9/2023).

“Artinya, semua layanan yang terkait dengan pasien peserta BPJS Kesehatan di rumah sakit tidak lagi mensyaratkan harus foto copy kartu BPJS, rujukan dan sebagainya,” lanjut ia di Acara “Cangkruk Bareng Media dan BPJS Kesehatan 2023” di Gedung Dyandra Convention Center Surabaya.

‘’Sekarang sudah tidak zamannya lagi mau berobat ke rumah sakit membawa foto copy rujukan dan kartu BPJS Kesehatan. Semuanya sudah ada dalam sistim digitalisasi,’’ tambahnya.

Kabag SDM Umum dan Komunikasi BPJS Kesehatan Surabaya Achmad Zammanar Azam menambahkan, peningkatan mutu layanan bukan hanya tanggung jawab BPJS Kesehatan. Tetapi juga seluruh sistem kesehatan yang ada di Indonesia.

“Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap peserta JKN mendapatkan layanan yang terbaik. Dan saya dapat memastikan keberlanjutan dan keberhasilan jangka panjang dari Program JKN,” ujarnya.

Peningkatan layanan kesehatan bermutu, menurut Azam, menjadi suatu keharusan yang mendesak bagi pemilik program JKN. Dan menjadi penggerak transformasi mutu layanan yang mudah, cepat dan setara.

Dikemukakan, ada 3 tujuan dari program (Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yakni membuka akses, perlindungan finansial dan meningkatkan finansial.

Acara yang diikuti hampir 60 wartawan ini menghadirkan Ketua BPJS Watch Jawa Timur Arief Supriyono. Arief mengemukakan tidak setuju bila sistem KRIS (Kelas Rawat Inap Standar) diterapkan BPJS Kesehatan awal 2024.

Alasan Arief, rumah sakit swasta di negeri ini rata-rata belum siap dengan sistem KRIS. “Sebaiknya pelaksanaan KRIS ditunda sambil menunggu kesiapan dari pihak rumah sakit swasta,” ujarnya.

Dikatakan, KRIS bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik pada masyarakat. Dan dia melihat selama tiga tahun terakhir BPJS Kesehatan surplus.

“Kondisi finansial JKN telah membaik dan tidak lagi menghadapi defisit. Namun, kita harus tetap berhati-hati. Sejarah mengingatkan bahwa tantangan defisit bisa saja muncul kembali dalam beberapa tahun ke depan jika tidak ada tindakan yang tepat,” ungkapnya.

Arief sependapat jika saat ini BPJS Kesehatan fokus pada peningkatan mutu layanan. ‘’Saat ini waktu yang tepat untuk memfokuskan perhatian pada peningkatan mutu layanan,” tandasnya. (Gan)

Teks Foto: Kepala BPJS Kesehatan Surabaya, Hernina Agustin Arifin MA, Selasa (26/9/2023).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait