Bukber Dengan Media, KPPU Jatim Ungkap Dugaan Kartel Bawang Putih

  • Whatsapp
Kepala Kantor Perwakilan KPPU Wilayah Jawa Timur, Aru Armando, saat menyerahkan santunan pada yatim piatu di acara buka bersama di Surabaya, Selasa (6/6/2017).

SURABAYA, beritalima.com – Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) telah menaikkan status penelitian lonjakan harga bawang putih di Indonesia menjadi penyelidikan.

“Sudah ada beberapa pihak yang kami tetapkan sebagai terlapor,” kata Kepala Kantor Perwakilan KPPU Jawa Timur, Aru Armando, di sela acara buka bersama para awak media di Surabaya, yang disertai dengan penyerahan santunan pada sejumlah anak yatim, Selasa (6/6/2017).

Diungkapkan, terjadinya lonjakan harga bawang putih beberapa waktu lalu tidak murni karena kelangkaan suplai atau akibat hasil panen petani yang rusak.

Akan tetapi, lanjutnya, diduga adanya praktik kartel dalam importasi. Dan itu tidak hanya terjadi di Surabaya, tapi secara nasional.

Dia menegaskan, praktik kartel tersebut melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. “Tepatnya UU 5/1999 pasal 11,” tandasnya.

Dikatakan Aru, saat ini sudah ada lebih dari lima perusahaan yang menjadi terlapor. Namun, dia belum bersedia menjelaskan jati diri mereka, termasuk kedudukannya.

“Siapa saja mereka, tunggu pengumumannya. Tunggu dululah. KPPU sedang mencari alat bukti. Kalau sudah kami temukan buktinya, pasti nanti naik ke perkara,” tukasnya.

Saat ini KPPU telah menaikkan status penelitan menjadi penyelidikan, setelah melakukan penelitian struktur importnasi bawang putih di Indonesia.

“Kalau dilihat dari struktur itu, ada satu grup pelaku usaha menguasai 50 persen lebih pangsa pasar importasi bawang putih. Kami sedang mencari apakah memang ada pengaturan atau praktik kartel oleh para terlapor,” ungkapnya.

Dipastikan naiknya status dari penelitian menjadi penyelidikan ini menunjukkan sudah ada dugaan praktik kartel oleh para pelaku usaha. Dugaan praktek kartel itulah yang menyebabkan terjadinya lonjakan harga.

Keterangan lain yang diperoleh media ini, bawang putih impor itu masuk Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 94%, sedangkan sisanya melalui Pelabuhan Belawan, Medan. Di Surabaya konon ada 5 kelompok pengusaha impor bawang putih, dan di Medan ada satu kelompok. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *