Catatan Lia Istifhama: 8 Ramadlan 1325 H, Kongres Boedi Oetomo, Refleksi Keutamaan Ilmu

  • Whatsapp

beritalima.com | Mengulas sejarah kemerdekaan Indonesia, salah satu wujud perjuangan saat itu adalah lahirnya beragam organisasi, baik yang berpondasi pada agama, maupun pendidikan. Boedi Oetomo menjadi salah satu diantaranya. Berdiri pada 20 Mei 1908, organisasi ini didirikan oleh para pengajar STOVIA, sekolah dokter pribumi, di Batavia (Jakarta). Organisasi ini kemudian menyelenggarakan kongres untuk pertama kali di Yogyakarta, Oktober 1908. Waktu pelaksanaan tersebut adalah bertepatan dengan bulan Ramadlan 1325 H, yaitu tanggal 7, 8, dan 9 Ramadlan dengan dihadiri para guru dan priyayi sejumlah 300 orang.

Keberadaan organisasi yang menjadi leading penguatan pendidikan pada bangsa Indonesia, merupakan satu irama dengan nafas Islam yang sangat mengagungkan keilmuan (pendidikan), bahkan wahyu pertama kali yang diturunkan pada Rasulullah SAW adalah surat Al-Alaq yang menandakan pentingnya “membaca”.

Bagi umat Islam, telah dijelaskan keutamaan mencari ilmu dalam sumber hukum Islam, diantaranya Al-Qur’an dan Hadis.

Sebagai contoh, dalam Al-Qur’an, terdapat dalam surat Thaha ayat 114, sedangkan Hadis banyak dijelaskan oleh Imam Bukhari, diantaranya nomor 60 sampai dengan 133.

Dari Anas r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sebagian dari tanda-tanda kiamat adalah dihilangkannya ilmu, ditetapkannya kebodohan, diminumnya khamer, dan nampaknya perzinaan”. (Shahih Bukhari, hadis nomor 80).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait