Dewan Minta Demonstran Tak hambat Fasilitas Publik

  • Whatsapp
Hari Putri Lestari anggota komisi E DPRD Provinsi Jatim dari fraksi PDIP

SURABAYA, Beritalima.com |
Gelombang penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja atau Omnibus Law di Jawa Timur disuarakan, Rabu (11/3/2020). Ribuan massa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) berencana menggelar demonstrasi besar-besaran di Bundaran Waru, Sidoarjo.

Aksi ini pun membuat Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDIP, Hari Putri Lestari angkat bicara. Menurutnya, rencana aksi 11 Maret diminta untuk tidak menghambat fasilitas publik.

“Kami mengimbau massa tidak menghambat fasilitas publik. Disana (Waru, red) itu tidak ada demo saja sudah macet di jam-jam tertentu. Karena akses dari beberapa tempat jadi sangat vital,” pinta Tari.

Pada prinsipnya, lanjut Tari, kalau massa buruh ingin menyampaikan aksi, uneg-uneg, pihakya mengaku siap menerima. “Menurut saya, sebaiknya menegakkan hukum, jangan melawan hukum,” tegasnya.

Tari mengakui bahwa Omnibus Law yang telah beredar masih dalam bentuk draf. Kalau dibandingkan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan ada hak-hak yang dipangkas, tapi tidak semua.

“Namun, tujuan pemerintah kan menciptakan lapangan kerja. Itu diperuntukkan bagi yang belum bekerja, memberikan kesempatan yang belum bekerja. Pemerintah ini kan harus adil,” terang dia.

Meski demikian, dikatakan Wakil Ketua DPD PDIP Jatim ini, omnibus Law masih dalam tahap usulan dan masih digodok. Bahkan, ditegaskan Tari bahwa perkembangan Omnibus Law telah menjadi perhatiannya. Hal ini lantaran Tari yang juga Anggota Komisi E DPRD Jatim.

“Perkembangan ini akan dibahas di komisi IX. Dan awal bahasan baru minggu ketiga. Tapi, gak apa-apa menyampaikan aspirasi itu hal yang normatif dan dijamin oleh negara untuk menyampaikan pendapat dimuka umum. Asal tidak melanggar hukum,” pungkasnya.

Perlu diketahui, massa merupakan gabungan dari YLBH-LBH Surabaya, FSP LEM SPSI, KASBI, FBTPI-KPBI, FSPMI, FSBI, KPSBI, KSN, KAMIPARHO SBSI, BEM SI Jawa Timur, WALHI Jawa Timur, FSP KEP KSPI, FNKSDA, GMNI Fisip Unair, dan BEM Fisip Unair.

Lalu KPA Jatim, WADAS, Kontras Surabaya, JARKOM, P2KFI, IMM Surabaya, Kader Hijau Muhammadiyah, KSBSI, BARA API, serta LAMRI.(yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait