Dukung Digitalisasi BUMN, Wakil Rakyat Jember dan Lumajang Minta UMKM Dilibatkan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi VI DPR RI dari Dapil IV Provinsi Jawa Timur, Amin Ak mendukung langkah Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan digitalisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Namun, Amin dalam keterangan tertulis yang diterima Beritalima.com, Sabtu (19/12) meminta proses digitalisasi tersebut melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak pada bidang teknologi informasi agar restrukturisasi perusahaan plat merah tersebut berimbas positif kepada rakyat banyak.

Seperti diberitakan, sejumlah perusahaan plat merah telah mendigitalkan jasa atau sistem layanannya. Misalnya, PT Pertamina (Persero) sudah mengalokasi dana sekitar US $ 75 juta per tahun untuk proyek teknologi informasi dan digitalisasi.

Salah satu proyek PT Pertamina tersebut adalah digitalisasi 5.518 pompa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). PT PLN Persero yang juga perusahaan plat merah telah meluncurkan 13 terobosan program transformasi berbasis digital mulai dari pembangkit listrik hingga sistem penagihan ke pelanggan.

Perum Pegadaian juga mengalokasikan hingga Rp 500 juta per tahun untuk mendigitalkan layanannya. Melalui aplikasi Pegadaian Digital, BUMN ini telah menawarkan fitur gadai online buat konsumen milenial. Sejumlah bank BUMN juga sudah mengembangkan berbagai fitur transaksi digital untuk mengedepankan branchless banking di masa mendatang.

Diungkapkan Amin, Kementerian BUMN memasukkan proyek digitalisasi dalam tiga tahap desain transformasi yang berlangsung 2021 hingga 2024. Transformasi digital BUMN juga akan berdampak pada sektor bisnis lain, mengingat rata-rata BUMN memiliki modal besar dan jaringan yang sangat luas. “Karena itu, saya harapkan proses transformasi dan restrukturisasi BUMN menggandeng pelaku UKM untuk menumbuhkan perekonomian nasional lebih baik,” tegas Amin.

Menurut dia, ada sejumlah skema yang dapat digunakan untuk melibatkan UKM dalam percepatan digitalisasi BUMN. Pertama, menjadikan BUMN Tekonologi Informasi seperti Telkom sebagai perusahaan yang nantinya berkoordinasi dengan pelaku UMKM dalam menggarap digitalisasi BUMN.
Kedua, berkolaborasi dengan UMKM yang terbukti handal atau menguasai teknologi informasi untuk membuat layanan baru. Ketiga, berinvestasi pada UMKM digital melalui anak perusahaan BUMN di industri modal ventura atau mendukung ekspansi UMKM.

“Dengan strategi tersebut, BUMN menjadi semacam talent pool untuk mengatasi kesenjangan teknis dan non teknis sektor teknologi informasi, sekaligus membesarkan pelaku UMKM. Ini akan menjadi basis ekonomi yang jauh lebih kuat menghadapi krisis di masa depan,” beber wakil rakyat dari Dapil Jember dan Lumajang ini.

Amin juga mendorong digitalisasi BUMN Pertanian dan Pangan yang saat ini lebih banyak rugi ketimbang untung. Ini ironis, karena ditengah bertumbuhannya para pelaku UMKM, terutama dari kalangan milenial yang membentuk perusahaan start up di sektor pertanian dan pangan.

BUMN Pertanian, Pangan serta BUMN Perkebunan memang jauh tertinggal dibandingkan BUMN sektor lain yang sudah lama mendigitalisasikan sebagian lini bisnisnya. Efisien produksi, pemasaran hasil panen serta penanganan pascapanen menjadi tiga isu sentral dalam membenahi sektor pertanian dan perkebunan.

Sayangnya, lanjut politisi senior Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI itu, BUMN yang bergerak di kedua sektor ini justru bermasalah dalam efisiensi usahanya sehingga restrukturisasi termasuk digitalisasi BUMN menjadi sebuah keniscayaan.

“Restrukturisasi BUMN Pertanian, Pangan dan Perkebunan wajib melibatkan pelaku UMKM bidang pertanian dan perkebunan karena ini menyangkut upaya meningkatkan kesejahteraan petani serta daya saing produk pertanian maupun perkebunan,” kata Amin.

Perusahaan ekspedisi pengiriman, kata Amin, menjadi contoh bagus bagaimana melibatkan dan memberdayakan UMKM. Dengan kerjasama yang adil dan saling menguntungkan, perusahaan ekspedisi jauh lebih lincah dibanding PT Pos Indonesia, BUMN yang punya jaringan luas. “Jadi, tak ada alasan untuk tidak melibatkan UMKM dalam proses digitalisasi di BUMN,” demikian Amin Ak. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait