Empat Siswa Diberhentikan Dari Sekolah

  • Whatsapp

KEPULAUN SULA,beritalima,com -Sebanyak empat orang siswa asal SMP Negeri 5 Satu Satap (Satap) Sanana yakni Riswan, Disendro Ajhar, Laode Sofyan dan Marjan resmi dikeluarkan dari sekolah. Siswa yang menduduki bangku kelas III itu, dikeluarkan dari sekolah karena guru kesal mereka melempari atap (seng) sekolah lantaran marah dipukuli salah satu oknum guru.

“Saya (Riswan red) dan tiga teman lainya dipukuli salah satu guru dengan menggunakan rotan,”kata Riswan salah satu siswa kepada wartawan saat ditemui Rabu 13/12/2017

Ia menceritakan, kejadian itu terjadi pada Rabu (6/12) pekan kemarin, dimana dia bersama teman-teman diperlihatkan nilai semester oleh oknum guru penjaskes tersebut. Karena nilai yang diperlihatkan kurang bagus, oknum guru itu kemudian memegang rotan dan memukul dia bersama ketiga temannya.
Setelah memukul, oknum guru itu datang menghampiri para siswi perempuan untuk memukul, namun sebelum pukul, salah seorang siswi bernama Dwi jatuh pingsan.

Melihat teman mereka yang jatuh pingsan, kesal dengan sikap oknum guru memberikan hukuman itu, para siswa itu keluar dan mengambil kerikil (batu kecil) lempar diatas seng sekolah.

“Kami langsung dikeluarkan dari sekolah dan sudah dua hari ini saya dan teman saya tidak sekolah lagi,”kata Laode Sofyan.

Pihak sekolah tak terima dengan sikap siswa tersebut, langsung mengambil sikap mengeluarkan siswa dengan menggelar rapat bersama orang tua siswa pada Jumat (8/12) lalu.

Aini Umamit, salah satu orang tua siswa kepada wartawan kemarin, sesalkan pihak sekolah yang mengambil sikap dengan mengeluarkan anak-anak mereka. Pasalnya, apabila pihak sekolah tidak menerima mereka kembali untuk masuk sekolah, maka terancam tidak bisa mengikuti ujian.

“Mereka bikin kasus berat apa, sehingga korbankan anak-anak kami, kalau mereka nakal, kan masih bisa dibina,”kesal orang tua siswa itu.

Ia mengatakan, Laode (anaknya) sudah dua hari tidak masuk sekolah lagi, karena ada empat oknum guru ancam jika kepsek menerima mereka maka ke empat guru itu akan keluar dari sekolah sehingga kepsek juga tidak berani.

“Kami akan laporkan masalah ini ke bupati, karena kami tidak terima anak kami dipukul dan diberhentikan,”kata dia.

Wakasek Kurikulum Farida Umaternate, ketika ditemui awak media, menuturkan tidak mau memberikan keterangan terkait masalah tersebut. Namun berita ini diterbitkan kepala sekolah belum dapat dikonfermasi.(dino)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *