FMPCB Minta DPRD Tanyakan Realisasi Hasil Audiensi Ke Pemkab Gresik

  • Whatsapp

Terkait Ambisi Pemkab Gresik Membangun Islamic Islamic Center Di kawasan Alun-alun

GRESIK,beritalima.com-Belum jelasnya realisasi hasil kesepakatan tentang penataan alun-alun yang pernah diaudiensikan dengan Pemkab Gresik pada (20//7/2017), membuat beberapa aliansi yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Cagar Budaya (FMPCB) mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Gresik Jalan KH. Wakhid Hasyim, Kamis, (27/07/2017).

Saat digedung Dewan, mereka ditemui oleh, ketua DPRD Gresik, Abdul Hamid, di ruang komisi D didampingi dua wakilnya Sholihuddin dan Nur Saidah

Dalam forum audiensi tersebut, Achmad Fathoni, Salah satu Perwakilan FMPCB, meminta DPRD untuk bersikap, yaitu mendesak Pemkab merealisasikan poin yang sudah disepakati sebelumnya dengan Pemkab yaitu, pertama , pembentukan tim pemantau harus melibatkan berbagai unsur, diantaranya budayawan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta Organisasi Kemasyarakatan (Ormas),

Kedua Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di alun-alun harus segera dicarikan solusi tempat (relokalisasi) ketiga, melakukan kaji ulang disain pembangunan alun-alun yang sebelumnya sudah dirancang oleh Pemkab

“Kita kesini sebagai penegasan kembali apa yang dirapatkan di Pemkab sebab, hingga saat ini belum ada kejelasan Seperti relokasi PKL yang katanya dipindah ke jalan Noto Prayitno,tapi hingga saat ini kita belum ada realisasinya,” ujar Fathoni

Tuntutan senada juga disuarakan oleh Abdul Wahab, selaku kordinator FMPCB, dia berharap kepada Pemkab, agar kesepakatan yang sudah di rembukkan dengan berbagai unsur, termasuk alim ulama itu segera direalisasikan.

“ Harapan kami agar diberi kepastian, kalau tidak ada kepastian kita akan tetap menentang pembangunan alun-alun,” ujarnya.

Usai audiensi, disepakati beberapa poin yaitu, DPRD akan segera mempertanyakan kejelasan seluruh poin yang diaspirasikan oleh FMPCB, yang intinya mempertanyakan kepada Pemkab kapan realisasi dari hasil audiensi dilaksanakan.

Perlu diketahui, pembangunan Islamic Center yang direncanakan berada di alun-alun mendapat tentangan dari berbagai organisasi di Gresik. Bahkan massa sempat menginap beberapa hari dan memasang spanduk bertuliskan penolakan diberbagai sudut alun-alun.

Alasan penolakan mereka beragam, ada yang beranggapan , bila tempat tersebut banyak situs sejarah , ada juga yang beralasan, Pembanguan Islamic Center hanya menghembur-hemburkan APBD, sementara banyak program yang lebih penting yang harus digarap. Alasan yang lain yaitu pembangunan alun-alun akan mematikan usaha PKL disekitar. (Ron)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *