BIREUEN,ACEH-Beritalima.com – Bupati Bireuen H Saifannur,S.Sos mengharapkan agar Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Bireuen jangban hanya bisa berpantun saja tetapi harus meningkatkan peran dan fungsinya dalam menggali dan mengkaji adat secara mendalam serta kebersamaan bukan hanya kulitnya saja agar strategis dalam pembangunan.
Hal tersebut diungkapkan Bupati H Saifannur barusan dalam sambutannya pada acara Musyawarah MAA Kabupaten Bireuen.
H Saifannur mengingatkan semua pihak bahwa dalam kehidupan sehari-hari di Aceh “ Blang Meuateng Ureung Meupeutua “. Maknanya mendalam namun bisa dikatakan Sawah saja mempunyai pematangnya apalagi manusia tentu mempunyai pimpinan .
Selain itu MAA perlu memberikan pertimbangan dan pandangan kepada Pemerintah dalam menentukan kebijakan di bidang adat berbasis Islam, yang tentunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Peran ini sangat vital, karena adat dan kebudayaan adalah nilai-nilai yang menjadi pegangan dalam keseharian, apalagi adat kita sangat kental dengan nilai-nilai Islam, sehingga hadih maja menggambarkannya dengan saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan,” ujar H Saifannur seraya menyebutkan keputusan yang diambil oleh Pemkab benar-benar mengambil pijakan berdasarkan kearifan lokal yang memuat nilai-nilai adat istiadat dan kebudayaan Aceh yang sarat dengan hukum Islam.
H Saifannur mengharapkan , MAA harus berkomitmen meningkatkan dan memantapkan kualitas secara berkesinambungan dan matang sehingga berperan sebagai salah satu elemen kekuatan pembangunan di Bireuen dan jangan hanya bisa berpantun saja. ( Hera)
