Hetifah Minta Gugus Tugas Covid-19 Bangun Care Center Buat Anak

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Dr Hj Hetifah Sjaifudian mengkritisi kebijakan New Normal pada bidang pendidikan tidak sejalan dengan hal serupa pada bidang lain.

Beberapa waktu lalu, ungkap Hetifah dalam keterangan tertulis melalui WhatsApp (WA) kepada Beritalima,com, Kamis (18;6) pagi, diputuskan 94 persen siswa melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Sebagian orang tua mereka sudah mulai kembali bekerja di era kenormalan baru ini. Dengan demikian, bakal banyak anak-anak berada di rumah tanpa pengawasan.

Hal ini juga disampaikan politisi senior Partai Golkar tersebut ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (17/6). Dalam rapat itu, Kepala Gugus Tugas, Doni Monardo memaparkan kebijakan New Normal, terutama dalam bidang pendidikan, pariwisata dan olahraga.

Hetifah mengatakan, pemerintah harus memberikan solusi bagi masalah ini. “Apakah mungkin Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 membuat semacam emergency student care atau day care bagi mereka? Bisa dibuat berbasis komunitas di tingkat kelurahan atau desa, untuk mengakomodasi orangtua yang kesulitan dalam mengawasi anak-anaknya,” jelas dia.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar bidang Kesejahteraan ini menambahkan, tidak masuknya anak ke sekolah tanpa disertai pengawasan orangtua justru dapat menimbulkan dampak negatif terhadap penularan virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China tersebut.

“Kalau anak-anak tidak sekolah, dan di rumahnya tidak ada siapa-siapa, wajar sekali sebagai anak-anak keluar dan mencari teman-temannya. Jika anak sering bermain ramai-ramai, ini tentu kontraproduktif dengan tujuan kita menutup sekolah, yaitu memutus mata rantai penularan Covid-19,” jelas wakil rakyat dari Dapil Kalimantan Timur tersebut.

Hetifah berharap Pemerintah tidak menganggap sepele hal ini. “Karena ini terjadi secara nasional, ke hampir seluruh anak-anak kita. Bisa dicontoh penerapan child care center ini di negara-negara lain seperti Singapura atau Australia. Dan, bagaimana itu dapat diselenggarakan secara murah dan terjangkau oleh semua kalangan,” demikian Dr Hj Hetifah Sjaifudian. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait