Hingga Pertengahan Maret 2022, Bank NTT Catat Laba Rp100 Miliar

  • Whatsapp

LABUAN BAJO, beritalima.com – Hingga 17 Maret 2022, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) mencatat prestasi yang luar biasa.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2021 (RUPS-TB 2021) dan RUPS Luar Biasa Tahun 2022 di Sudamala Resorts, Labuan Bajo, Kamis, (17/3/2023) terungkap bahwa Bank NTT telah membukukan laba sebesar Rp100 miliar.

Melihat prestasi ini, serta komitmen yang kuat dari para pemegang saham, direksi dan komisaris, Gubernur NTT Viktor Laiskodat yakin Bank NTT akan mampu memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun pada 2023, yang selanjutnya pada 2024 Bank NTT akan menyandang status sebagai Bank Devisa. “Kalau dengan pola yang ada, pada 2023 terpenuhi kebutuhan Rp3 trilun itu,” katanya kepada wartawan.

Bahkan, Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel Adoe menyebutkan pada 2024 modal inti akan melampaui Rp3 triliun. Saat ini, modal inti tercatat sebesar Rp2,121 triliun. Hal tersebut dilihat dari kinerja keuangan dan berbagai skenario yang sedang dijalankan seperti rencana bisnis bank (RBB) 2022 yang terdirid ari tujuh program strategis.

Di antaranya penguatan sumber daya manusia, pembenahan IT dan SOP, efisiensi, ekspansi, pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan produk baik dari sisi dana maupun kredit.

Sementara itu, Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, laba Rp100 miliar yang dibukukan tersebut merupakan angka tertinggi yang dicapai selama perjalanan Bank NTT. Dana tersebut disetor oleh 14 pemegang sama.

“Pencapaian ini memberikan satu optimisme yang kuat bahwa program percepatan penyetoran modal tentu akan memberikan ruang gerak yang lebih memadai, fungsi intermediasi bank bisa berjalan, khususnya dalam terkait dengan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK),” katanya.

Saat ini, Bank NTT terus mengengot sosialisasi pinjaman daerah bisa disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri sehingga harapan para pemegang saham melakukan pinjaman kepada Bank NTT dapat segera terealisasi.

“Rekomendasi ini tentu dilandasi oleh pengamatan para pemegang saham terhadap pencapaian kinerja Bank NTT. Kita bsyukur karena untuk semester kedua tahun buku 2021 kita kembali diberikan penilaian komposit tingkat kesehatan 2 atau sehat. Sudah 2 semester kita mencapai predikat sehat,” tuturnya. (*)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait