Ini Pesan Dari Efendi Saat Resepsi Pernikahan Lia & Nofi

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Ratusan Undangan menghadiri undangan resepsi dan sekaligus memberikan ucapan selamat menempuh hidup baru mulai rekan, sahabat dan saudara kedua mempelai antara Wahyu Lillah Amalia putri pertama/sulung dari Bpk Wartoyo dan Muawanah, S.Pd.I dengan Nofianto putra kedua dari Juari dan Warni tampak memenuhi tempat Resepsi pernikahannya di Griya Kebraon tempat berlangsungnya acara resepsi pernikahan kedua mempelai pada Minggu (4/8/019).

Sehari sebelumnya ditempat yang sama telah melaksanakan akad nikah dihadapan penghulu (3/8/2019).

Efendi adir bersama keluarga Ermin uniarti dan putranya, hadir dalam undangan para keluarga dari Jombang dan lainnya dari kedua keluarga mempelai.

Pada kesempatan tersebut Moch. Efendi memberi wejangan kepada mempelai yang masih Keponakannya dari Istrinya, wejangan perlu disampaikan kepada kedua pengantin agar dalam mengarungi samudra keluarga ke depannya mempunyai pegangan.

Dalam pesannya Pemred beritalima tersebut menyebutkan 16 langkah dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawadah wal rahmah.

“Ini juga berlaku bagi kita semua yang sudah berkeluarga.” Ujar Moch. Efendi.

16 pesan tersebut diantaranya :
1. Ketika kita melamar ‘sang pujaan’ untuk menjadi istri, kita bukanlah sedang melamar/meminta kepada orang tua/wali si gadis; tetapi kita sedang meminta kepada Allah swt melalui orang tua/wali si gadis.
2. Ketika kita menikah, kita bukanlah menikah di hadapan penghulu tetapi menikah di hadapan Allah SWT.

3. Ketika resepsi pernikahan berlangsung, catatlah dan hitunglah para undangan yang hadir untuk mendo’akan kita saat itu. Hal ini perlu kita lakukan dan pikirkan lebih dalam jika kita akan/sedang/sudah berpikir untuk bercerai, karena itu berarti kita harus meminta maaf kepada mereka karena telah menyia-nyiakan do’a mereka.

4. Selama menempuh hidup berkeluarga, sadarilah bahwa jalan yang akan kita lalui tidaklah melulu jalan yang bertabur bunga kebahagiaan tetapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.
5. Ketika biduk rumah tangga oleng, janganlah saling berlepas tangan; tetapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan.
6. Ketika kita belum dikaruniai anak, cintailah istri atau suami dengan 100 % sepenuh hati.

7. Ketika sudah mempunyai anak, jangan bagi cinta kepada suami atau istri dan anak-anak dengan beberapa bagian tetapi cintailah suami-istri dan anak-anak dengan masing-masing 100% sepenuh hati.
8. Ketika ekonomi keluarga belum membaik, yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami istri kepada Allah SWT (banyak juga kaum istri yang tidak tahan dengan kondisi serba kekurangan materi dan akhirnya memilih pergi).
9. Ketika ekonomi sudah membaik, jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi ketika menderita (justru godaan banyak terjadi disini, ketika hidup susah; suami selalu setia namun ketika sudah hidup mapan dan bahkan lebih dari cukup, suami sering melirik yang lain dan bahkan berbagi cinta dengan wanita yang lain)

10. Ketika anda adalah suami, boleh bermanja-manja bahkan bersifat kekanak-kanakan kepada istri dan segeralah bangkit menjadi pria perkasa secara bertanggung-jawab ketika istri membutuhkan pertolongan.
11. Ketika anda seorang istri, tetaplah anda berlaku elok, tampil canti dan gemulai serta lemah lembut, tetapi harus selalu siap menyeleaikan semua pekerjaan dengan sukses.
12. Ketika mendidik anak, jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.
13. Ketika anak bermasalah, yakinlah bahwa tidak ada seorang anak pun yang tidak mau bekerjsama dengan orang tua, yang ada adalah seorang anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

14. Bagi anda wanita, ketika ada PIL, jangan diminum, cukuplah suami anda yang menjadi “obat”.
15. Bagi anda lelaki, ketika ada WIL, jangan pernah ajak berlayar sebiduk berdua ke samudra cinta, cukuplah istri anda sebagai pelabuhan hati.
16. Ketika kita menjadi keluarga yang sakinah, contohlah keluarga rasululloh SAW.

“Ingat selalu pesan tersebut selama mengarungi biduk rumah tangga agar menjadi keluarga yang Samawa.” pungkasnya pada Minggu (4/8/2019). (rr)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *