Jazuli Ajak Da’i Doakan TNI Tetap Setia Bersama Rakyat Menjaga Pancasila dan NKRI

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Dr H Jazuli Juwaini mengajak para da’i atau mubaligh (ustadz) mendoakan TNI tetap setia kepada serta bersama rakyat dalam menjaga Pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ajakan itu disampaikan anggota Komisi I DPR RI membidangi pertahanan
dan luar negeri tersebut ketika menjadi nara sumber Sosialisasi Empat Pilar MPR yang dibuka Wakil Ketua MPR RI, Dr H Hidayat Nur Wahid di Cilegon, Banten, kemarin.

Kegiatan yang menjadi salah satu tugas anggota MPR RI tersebut diikuti para da’i (mubaligh) dan alim ulama yang tergabung Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi) Cilegon, Banten. Acara digelar secara fisik dengan menerapkan protokol Covid dan direlay secara virtual di sejumlah tempat.

Menurut wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Banten tersebut, Sosialisasi Empat Pilar MPR kali ini istimewa karena bertepatan dengan momentum rangkaian sejarah penting bangsa Indonesia, yaitu HUT TNI 5 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, dan Peristiwa G30S/PKI 30 September.

“Inilah titik kisar sejarah yang bertalian erat bagaimana falsafah serta Pancasila sebagai dasar negara mendapat ujian dan dapat dipertahankan sekuat tenaga hingga sekarang. Di sana ada ancaman PKI yang ingin mengkudeta republik dan mengganti Pancasila dengan mengorbankan para jenderal TNI. Dan, TNI saat itu menunjukkan jati dirinya sebagai pengawal NKRI,” ungkap Jazuli.

Karena itu, pada hari yang istimewa ini, Jazuli yang juga seorang ulama ini mengajak rekan-rekannya para da’i dan alim ulama untuk mendoakan TNI agar terus menjaga NKRI, menjaga Pancasila dan UUD 1945, serta tetap setia bersama rakyat. Karena bersama rakyat, TNI kuat dan NKRI akan jaya.

Dikatakan Jazuli, Pancasila merupakan karakter khas bangsa Indonesia yang disarikan dari nilai-nilai yang hidup dalam diri bangsa Indonesia. Diantara karakter khas yang kuat dan termanifestasi dalam Pancasila adalah nilai ketuhanan yang menegaskan Indonesia sebagai bangsa yang relijius (religious nation-state).

“Nilai ketuhanan (agama) menjadi landasan etika dan moral dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemanusiaan Indonesia haruslah berangkat dari fitrah sebagai makhluk Tuhan, demikian juga dengan demokrasi Indonesia harus mengandung nilai etis hikmat kebijaksanaan, yang akhirnya nanti mencapai keadilan dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat,” ungkap Jazuli.

Dengan seluruh karakter tersebut, menurut Jazuli, yang dikehendaki bangsa Indonesia adalah nasionalisme yang relijius. “Dan, di sana peran da’i, alim ulama serta insan beragama sangat besar dalam menjaga dan merawat Pancasila sebagai dasar negara dan karakter bangsa Indonesia yang final,” demikian Jazuli Juwaini. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait