Jual Produk Camilan di Sekolah, Kepsek SMPN 270 Mencla Mencle

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com-

Kepala Sekolah SMPN 270 Jakarta terkesan mencla mencle ( omongannya tidak dapat di pegang). Pasalnya ketika dikonfirmasi oleh awak media terkait penjualan produk camilan snak merk Piattos di area sekolah yang ia pimpin, Kepala Sekolah SMPN 270 Jakarta Utara, Purwanto mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan Wilaya II Jakarta Utara.

“Kita sudah melakukan koordinasi dengan Sudin Pendidikan terkait kegiatan di sekolah ini,”kata Purwanto kepada wartawan di kantornya, Jalan Kompi Udin, RT 03/07, Kel.Pegangsaan Dua, Kelapa Gading Jakarta Utara, Kamis (07/09/2017) lalu.

Anehnya beberapa saat kemudian Purwanto, mengaku belum melakukan pemberitahuan maupun koordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Utara.

“Yang terpenting penjualan produk tersebut tidak mengngganggu pelaksanaan kegiatan belajan mengajar, masa masalah kecil saja harus memberitahu ke Sudin Pendidikan,”ujarnya.

Purwanto juga mengaku jika kegiatan-kegiatan yang dilangsungkan tersebut sudah dilakukan pemberitahuan kepada seluruh guru pengajar melalui rapat.

“Pagi tadi sudah kami beritahukan kepada seluruh guru bahwa hari ini akan ada kegiatan di sekolah termasuk penjualan produk piattos tersebut, yang bersangkutan (Narsum beritalima.com) tidak ada dalam rapat,”jelasnya.

Menurut Purwanto, penjualan produk tersebut tidak di lakukan pungutan sepeserpun oleh sekolah. “Selain menjual produk mereka juga mengadakan beberapa game terhadap siswa. Masa sekali-kali tidak boleh ada hibura. Kan biar ngak jenuh,”tambahnya.

Purwanto mengatakan, jika pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah SMPN 270 terganggu. “Kegiatan tersebutkan dilaksanakan diluar jam sekolah atau jam istirahat jadi tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar,”katanya.

Lain halnya dengan yang diungkapkan salah satu narasumber dari internal sekolah, penjualan produk Piattos tersebut tanpa melakukan pemberitahuan kepada guru-guru pengajar dan para siwa.

“Harusnya sebelumnya ada rapat ataupun briping pemberitahuan kepada guru-guru terkait penjualan produk tersebut,”kata nara sumber.

Ia mengatakan menurut pengakuan dari panitia di sekolah SMPN 270 tersebut di adakan tiga kegiatan untuk siswa, yakni kegiatan sekolah model, simulasi pemadam kebakaran dan penjualan produk piatos.

“Yang membuat saya bingung apa hubungannya kegiatan sekolah model dan simulasi pemadam kebakaran dengan jualan,”ujarnya heran.

Dari pantauan beritalima.com, dilokasi penjualan produk snack piattos tersebut mengganggu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah SMPN 270, karena penjualan tersebut mengunakan musik. (Edi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *