Jombang | beritalima.com – Pasca kegiatan pembangunan yang dikucurkan dari Dana Desa, Kepala Desa Ploso, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang diminta untuk wartawan yang meliput pembangunan mencari sendiri karena alasannya letih seringkali didatangi wartawan menanyakan masalah pembangunan di desanya.
Wartawan memiliki hak konstitusi menjalankan fungsi jurnalistik juga memiliki peran penting mendidik masyarakat ikut mengawasi penyelenggaraan negara dari pusat sampai daerah selagi menggunakan uang negara dan APBD sekecil apapun harus diawasi karena undang – undangnya masih berdiri.
Ironis bagi Kades Ploso Nining Permatasari masih belum faham dunia jurnalistik padahal sudah menjabat dua periode. Bahkan dirinya mengatakan fidak mau pusing atau biasa dikenal Opus dalam bahasa pergaulan anak anak ibukota negara tahun 1990an.
Lebih jauh diungkapkan Nining Permatasari bukan menjawab dan menjelaskan apa yang dipertanyakan wartawan ini, mengenai hasil pembangunannya seperti apa apakah berkualitas atau tidak malah menjawab soal males menjadi caleg dan lebih enak jual emas di toko.
Yang pada giliran wartawan tidak punya kesempatan sharing pembangunan dengan desa desa lain yang melaksanakan pembangunannya jauh lebih baik.
Jurnalis : Dedy Mulyadi
