Karamnya Kapal Caledonia Merupakan Warning Bagi Pemkab Raja Ampat

  • Whatsapp

SORONG, Berita lima.com – Karamnya kapal Caledonia Sky yang kandas di daerah kawasan Konservasi laut daerah (KKLD) diperairan raja ampat membuat Masyarakat Adat kabupaten Raja Ampat angkat bicara. Yulianus Thebu.S.Si,MSi ketua LMA Ambel Waiggeo mengatakan bahwa kandasnya kapal luar negeri merupakan signal atau tanda heran kepada bupati raja ampat bahwa ada salah dalam kinerja terutama SKPD terkait seperti Dinas Pariwisata dan Perhubungan,Perikanan dan lingkungan hidup.

“bagi kami masyarakat adat ini tanda heran buat pemda raja ampat, sesuai dengan ungkapan bupati raja ampat dalam setiap kesempatan menguntip ayat pamungkas umat GKI ditanah Papua bahwa barang siapa yang kerja jujur diatas tanah ini akan melihat tanda heran satu ke tanda heran lainya”ujar Yulianus yang juga mantan kepala Badang lingkungan hidup Kabupaten Raja Ampat kepada Radar Papua di pengadilan negeri sorrong, kemarin.

Menurutnya, Bupati raja ampat harus melihat kembali kinerja dan kejujuran hati setiap pimpinan SKPD untuk membangun Raja Ampat oleh sebab itu menurutnya dengan adanya kejadian tersebut, seharunya menjadi tanda bahwa masyarakat belum melihat adanya perubahan di dinas tertentu seperti dinas pariwisata dan perikanan.

“gempar emas yang artinya gerakan membangun pafiwisata dan ekonomi masyarakat yang merupakan program bupati raja ampat itu sudah sangat baik”ujarnya.

Ia juga mencontohkan seperti di daerah raja amppat kampung arborek yang mana dalam satu hari masyarakat bisa dapat uang cash 5 juta dalam sebulan bisa dapat 100 juta dan setahun bisa dapat 1,2 milyar. itu merupakan salah satu contoh yang mana uang tersebut merupakan uang yang langsung masuk ke masyarakat bukan lewat APBD.

Untuk itu kami sebagai masyarakat adat mendukung betul program tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa kerusakan terumbu karang yang terjadi beberapa waktu lalu oleh kapal asing bukan baru terjadi. Tetapi sudah berlangsung lama oleh kapal-kapal asing, yang mana kurang lebih sudah berlangsung 14 tahun.

Karena itu, kita selaku masyarakat adat akan mengusulkan untuk semua kapal asing dalam bentuk apapun dilarang masuk dalam kawasan raja ampat.
“kalau pimpinan SKPD tidak mampu kerja ya bupati copot saja karena masih ada anak negeri yang masih mampu, tetapi tidak diberikan kesempatan”keluhnya.

Lebih lanjut ia juga menyayangkan bahwa di kabupaten Raja ampat memang benar banyak ikan di depan masyarakat, tetapi kenyataanya harga ikan sangat mahal.Sehingga masyarakat hanya bisa melihat ikan di dermaga lalu pulang makan ikan kaleng. Inikan sangat disayangkan bahwa bagaimana dengan gizi-gizi anak-anak raja ampat kedepan.
“jangan sampai terjadi hujan emas di negeri orang dan hujan batu di negeri sendiri”ungkapnya.(NB)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *