Kementerian pertahanan harus dukung Industri pertahanan dalam negeri

  • Whatsapp

Jakarta, Kementerian pertahanan (Kemhan) RI telah sukses menyelenggarakan pameran Indo Defense 2022 di Area Jakarta internasional Expo Kemayoran, Presiden Joko Widodo mendatangi booth Defend ID dalam ajang Indo Defence Expo & Forum 2022 Dalam pameran yang digelar rutin oleh kementerian pertahanan untuk ajang promosi dan unjuk gigi dalam hal perkembangan teknologi Alutsista TNI- militer.

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Ini saya melihat bagus untuk promosi juga, utamanya produk peralatan pertahanan dan keamanan. Yang paling penting adalah tadi saya sampaikan ke Pak Menhan pentingnya kerja sama kita dengan perusahaan-perusahaan dari negara lain,” ungkap Jokowi dalam kunjungannya.

Diketahui Indo Defence Expo & Forum 2022 merupakan pameran industri pertahanan terbesar di Asia Tenggara dan menjadi salah satu cara diplomasi pertahanan. Diselenggarakan pada 2-5 November 2022, tema yang diusung pada pameran tahun ini adalah ‘Peace, Prosperity, and Strong Defence’

Menurut pengamat militer dan pertahanan Wibisono mengatakan event ini sangat bagus untuk branding dan promosi industri pertahanan dalam negeri, terutama untuk sektor swasta yang punya andil dalam membuat alutsista produk lokal.

“Berdasarkan Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja telah membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk membuat alutsista produk lokal yang memenuhi standart kandungan lokal minimal 80 persen, namun kenyataannya kebijakan kementerian pertahanan masih banyak yang import dari luar negeri, padahal industri dalam negeri sudah mampu membuat sendiri,” ujar Wibisono saat dimintai tanggapannya oleh awak media di Jakarta Senin (7/11/2022).

Sementara itu Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional Indonesia (Pinhantanas) telah mendapatkan sekitar 11 Letter of Intent (LoI) atau surat pernyataan niat dari sejumlah perusahaan alutsista terkemuka di sembilan negara yang bersedia berinvestasi di Indonesia.

“Kementerian pertahanan harus terus mendukung dan mendorong perkembangan industri pertahanan dalam negeri, mereka telah mampu membuktikan kinerjanya untuk ikut memajukan sistem persenjataan militer dalan negeri, jangan hanya lips Service saja, tapi eksekusinya tetap import, pungkas Wibisono

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait