Keramba Apung Bernilai 1,6 M Di Bonggo Mangkrak

  • Whatsapp

SARMI – Keramba apung pengadaan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua sseharga 1.6 Milyar terbengkalai di Kampung Armopa Distrik Bonggo Timur Kabupaten Sarmi terbengkalai akibat tidak adanya bibit Ikan, Tim Panja Komisi II DPR Provinsi Papua menilai ada kelalaian pihak ketiga pemegang proyek tersebut.
“Ini pengadaan yang diadakan tahun 2016 lalu, dan sampai sekarang kondisinya mangkrak seperti ini, sarana kerambanya ada,namun bibit ikannya tidak ada , informasi warga salah ikan, dan sampai saat ini keramba ini belum di operasikan,jadi keramba kosong, padahal anggarannya cukup banyak,”Kata Wakil Ketua Komisi II DPR Papua, Madai Kombo, Rabu (26/4/2017) kemarin.
Sementara, Pendis Enumbi, anggota Komisi II DPRP dalam kesempatan yang sama meminta pihak ketiga yang memegang proyek keramba apung tersebut untuk bertanggungjawab.
“Sesuai dengan peket pekerjaan pertama, maka pihak ketiga harus bertanggungjawab atas paket keramba ini, apa iya kerambanya ada namun isi ikannya tidak ada. Jangan sampai kasus ini sama dengan kasus di Kabupaten Jayapura, bibit ikannya tidak cocok sehingga ikannya mati. Kalau kondidinya seperti ini, maka pihak ketiga tetap harus tanggungjawab,”katanya.
Senada dengan Enumbi, Mustakim yang juga salah satu anggota Panja Komisi II DPRP mengaku akan segera memanggil pihak terkait untuk menjelaskan dan mempertanggungjawabkan
“Sesunggunya ini niat dari dinas terkait cukup bagus, namun ini harus difungsikan untuk masyarakat.inikan contoh dan rangsangan dari provinsi, dan pemerintah kabupaten juga harus menindaklanjuti ini,”kata Mustakim.
Menurutnya terkait dugaan salah bibit hingga ribuan ekor bibit ikan yang di taruk dalam keramba tersebut mati, Mustakim menilai pihak ketiga kemungkinan sudah paham akan biota ikan yang cocok untuk perairan di wilayah Bonggo tersebut.
“menurut saya ,mereka sudah mengetahui mana ikan air laut dan mana ikan air tawar, dan menurut kami ini ada unsur kesengajaan, dan kami sebagai dewan, akan menindaklanjuti , dan ini kami jadikan temuan,”katanya.
Sementara Hans Banggai salah satu nelayan di wilayah itu meminta pihak terkait tidak setengah-setengah dalam memberikan bantuan kepada nelayan.
“Ini bagus, hanya jangan setengah-serengah, keramba ditaruk, ikannya pada mati lalu dikasih tinggal begitu saja, harusnya kembali di isi, dikaji kalau ada keslahan, supaya bisa kami gunakan,”katanya.

Dirinya juga mengaku hingga saat ini belum terbentuk kelompok nelayan untuk memanfaatkan keramba tersebut.

“Belum ada kelompok nelayan untuk ini, jadi seprti tifak ada persiapan nantinya ini seperti apa,”ujarnya.(Edy Siswanto).

Caption foto : tim Panja DPRP saar meninjau Keramba Apung di Kampung Armopa, Bonggo Timur Sarmi.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *