Khofifah Ajak 128 Pengusaha Jatim – NTB Bertemu Tujuh Jam HasilkanTransaksi Rp 603 Miliar

  • Whatsapp

KOTA MATARAM, beritalima.com – Dalam rangka menguatkanperdagangan antar wilayah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansamemimpin Misi Dagang Jawa Timur ke Provinsi NTB, di Hotel Lombok Raya,Mataram, NTB, Selasa (29/10) pagi. Hanya dalam waktu singkat, misi dagang yang mempertemukan 128pengusaha Jawa Timur dengan pengusaha NTB, menghasilkan transaksi mencapaiRp 603 miliar.

Hal ini kian membuktikan bahwa potensi perdagangan antar keduaprovinsi tersebut begitu kuat. “Dalam misi dagang kali ini omzetnya mencapai Rp 603 miliar lebih,bandingkan pada tahun 2017 baru mencapai 4 milliar.

Dalam pertemuan antarpengusaha Jatim dan NTB selama 7 jam, transaksi bisa mencapai Rp 603 Miliar,ini hal yang luar biasa,” kata Khofifah di Hotel Lombok Raya Mataram, Selasa(29/10).Menurutnya, misi dagang merupakan fasilitasi pemerintah untukmempertemukan para pelaku usaha guna menemu kenali dan menyebarluaskanpotensi produk perindustrian, perdagangan, potensi perikanan, agribisnis danpeluang investasi.

Sebab jika merujuk data struktur perdagangan Jawa Timur, net eksporperdagangan antar wilayah Jawa Timur lebih besar dibandingkan net eksporperdagangan luar negeri. Sampai dengan semester pertama tahun 2019, net eksporantar wilayah surplus sebesar Rp 44,98 triliun. Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi pasar dalam negeri bagi Jawa Timurlebih besar dibandingkan dengan luar negeri.

Selain itu, realisasi investasi JawaTimur pada semester pertama tahun 2019 mencapai Rp 32,154 triliun .Angka itu didominasi oleh UMKM yang menjadi sumber utama pendorongpembangunan ekonomi Jawa Timur di tengah perekonomian global yang dinamis. Tak hanya membuka misi dagang, kedatangannya ke NTB juga memiliki misimembangun sisterhood province dengan melancarkan misi dagang antar daerah. Sebagai bentuk implementasi sisterhood, kedua kepala daerah itu melakukanpenandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang KerjasamaPembangunan Daerah dalam rangka Pengelolaan Potensi dan Sumber Daya.

“Kegiatan ini bisa menjadi new partnership antara Jatim dan NTB. UntukJatim, kita akan siapkan karpet merah dan karpet hijau. Seringkali terkait investasi,kita terlampau outward looking. Saya ingin mengajak kita juga melihat secarainward looking. Karena dari data kami, perdagangan dalam negeri Jawa Timur itusangat signifikan,” tuturnya.Melihat potensi yang dimiliki NTB, Khofifah langsung menawarkan kerjasamajagung serta perluasan penggemukan sapi untuk swa sembada daging dan proteinhewani.

Oleh karena itu, Khofifah juga menawarkan tenaga inseminator dan tenaga
pemeriksa kebuntingan dari Jatim untuk memberikan pelatihan termasuk dari BalaiBesar Inseminasi Buatan di Jatim untuk peternak dari NTB. Sebab, pada dasarnya,NTB memiliki bibit sapi yang bagus.Serta yang tak ketinggalan Khofifah juga menawarkan kerjasama denganNTB terkait kerangka perhiasan untuk mutiara. Pasalnya Jatim memiliki industriperhiasan terbesar di Indonesia.“Masih banyak kerangka dari perhiasan yang berbasis mutiara di NTB masihdiimpor, terutama untuk liontin, gelang dan cincin,” imbuhnya.

Melihat hal tersebut, Khofifah menjelaskan, harus ada pertemuan yang lebihfokus antara pelaku usaha perhiasan berbasis mutiara di NTB untuk melakukanbusiness matching dengan perusahaan-perusahaan perhiasan di Jatim. “Jadi 49,5 persen kontribusi industri perhiasan Indonesia itu dari Jawa Timur.Maka temu kenal kebutuhan terutama kerangka perhiasan bagi industri mutiara diNTB bisa ketemu dengan pelaku-pelaku industri perhiasan di Jatim apakah berbasisemas, silver dan sebagainya.

Memang seharusnya lebih sering pertemuan-pertemuan misi dagang seperti ini,” jelasnya.Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Siti Rohmi Djalillah berharap bisamelakukan hal-hal yang produktif untuk kerjasama NTB dan Jatim. NTB hidupnyasebagian besar dari pertanian, perkebunan, perdagangan, dan pariwisata.

“Kami mendorong desa wisata, perkembangan pariwisata sejalan denganpertumbuhan ekonomi khususnya masyarakat desa. Nantinya, Kerjasama tidakhanya tertutup pada pertanian, peternakan dan perdagangan,” pungkasnya (rr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *