Komitmen PT Darmi Bersaudara Walau Sempat Dihantam Pandemi

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | PT Darmi Bersaudara Tbk (Perseroan) merilis kinerjanya selama tahun ini sebagai wujud pertanggungjawaban aspek keterbukaan informasi manajemen Perseroan kepada otoritas pasar modal, pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya.

“Pada awal tahun 2020 ini Perseroan berupaya meningkatkan kinerja perusahaan dengan menargetkan penjualan sebesar Rp 114 miliar, dengan estimasi laba bersih Rp 7 miliar,” kata Direktur Utama Nanang Sumartono Hadiwidjojo, sebagaimana disampaikan Manager Keuangan Desandrian Rines Pradana dan Corporate Secretary Gazali Hasan di Surabaya, Jumat (18/9/2020).

Namun dalam perjalanannya, lanjut Desandrian, di Indonesia mulai terdampak pandemik Covid-19, termasuk India yang merupakan negara tujuan ekspor utama Perseroan. Apalagi kemudian pada 24 Maret 2020 India mulai memberlakukan lockdown, sehingga Perseroan tidak dapat lagi melakukan ekspor kesana.

“Kondisi ini menyebabkan kinerja Perseroan terganggu, karena pasar utama Perseroan menjadi tidak bisa diakses, sehingga Perseroan kehilangan mayoritas penjualan dan menyebabkan kinerja Perseroan mengalami penurunan signifikan,” tandas Gazali.

Dipaparkan, sebagaimana dapat dirujuk pada hasil Laporan Triwulan I 2020 yang pada saat itu mencatat penjualan sebesar Rp 24,32 miliar dengan membukukan laba bersih Rp 1,1 miliar, efek pandemik terlihat pada Laporan Triwulan II 2020 yang mencatatkan penjualan sebesar Rp 29,3 miliar dengan membukukan rugi bersih sebesar Rp 628,8 juta.

“Kerugian ini disebabkan oleh biaya-biaya yang terus berjalan, sementara penjualan menurun drastis, sehingga Perseroan mulai mengalami kesulitan likuiditas pada periode Triwulan II 2020,” tukas Gazali.

Dalam kesulitan likuiditas ini, Perseroan dengan itikad baik dan sungguh-sungguh memikirkan kelangsungan hidup para karyawannya, mengambil kebijakan untuk tidak memberlakukan pemutusan hubungan kerja maupun pemotongan gaji.

Pada saat yang bersamaan, portofolio pinjaman Perseroan mulai mengalami gangguan pembayaran. Walau demikian, Perseroan tetap berupaya untuk melakukan pembayaran dan negosiasi pembayaran kepada para kreditur. Di sisi yang lain, Perseroan juga tetap melakukan penagihan kepada para pembeli Perseroan di negara tujuan ekspor, yaitu India dan Nepal.

Namun, karena dalam masa lockdown, Perseroan mengalami kesulitan, karena berhentinya layanan pengiriman dokumen ekspor ke India. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Bank BNI melalui surat pernyataan yang diterbitkan oleh pihak Bank BNI.

Dengan berjalannya waktu, Perseroan mengalami kasus hukum dari salah satu kreditur Perseroan yang terganggu pembayarannya sebagai akibat efek pandemik Covid-19 ini dengan nominal tuntutan sebesar Rp1,270 miliar.

Dalam hal tuntutan kasus hukum ini Perseroan berupaya untuk melakukan perjanjian perdamaian namun belum menemui kesepakatan antara kedua belah pihak, sehingga perkara hukum berlanjut hingga Perseroan ditetapkan oleh Pengadilan berada dalam keadaan PKPU Sementara.

Sebagai bagian dari ketaatan hukum, Perseroan beritikad baik dengan melakukan pembayaran sebesar Rp 650 juta. Perseroan berkomitmen sisa dari nilai yang diperkarakan akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pengadilan.

Perseroan juga ingin meyakinkan para kreditur bahwa Perseroan memiliki kemampuan bayar dan akan selalu menghormati semua perjanjian hutang-piutang antara Perseroan dengan para kreditur. Untuk itu Perseroan telah berupaya keras untuk memulihkan kinerja Perseroan.

Sebagai ilustrasi, selama periode Triwulan I 2020, Perseroan mengapalkan 172 kontainer. Jumlah ini menurun drastis, karena lockdown di India hingga Triwulan II hanya terkirim 40 kontainer. Namun di periode Juli sampai 18 September 2020 ini, Perseroan telah  mengirimkan sebanyak 161 kontainer. Bahkan, masih akan ditambah lagi dengan 53 kontainer, sehingga total 214 kontainer,  meningkat 24,4% dibandingkan Triwulan I.

Dampak dari pemulihan kinerja ekspor tersebut adalah penjualan Perseroan akan meningkat cukup signifikan per September 2020, sehingga Perseroan memperkirakan akan kembali membukukan laba pada Triwulan III 2020. Perseroan berharap kondisi baik ini terus berlangsung dan mendapat dukungan dari seluruh stakeholder, sehingga Perseroan bisa fokus untuk meningkatkan kinerja, bisa menutup tahun buku dengan hasil di atas target revisi yang telah disampaikan, yaitu penjualan sebesar Rp 57,76 miliar dengan estimasi laba Rp 708 juta. 

Perseroan memiliki harapan besar dengan adanya perbaikan kinerja ini, karena Perseroan telah memperoleh dukungan penuh dari para supplier yang selama 20 tahun terakhir telah menjalin hubungan bisnis yang baik dan kondusif dengan Perseroan. Para supplier juga telah menyampaikan kepercayaan penuh dan dukungan mereka pada Perseroan dalam bentuk komitmen bahan baku setara 400 kontainer untuk dikapalkan di Triwulan IV 2020.

“Karena itu kami yakin akan terus tumbuh dan berkembang sambil tetap fokus untuk meningkatkan kualitas diri melalui pemenuhan GCG. Kami juga akan terus mengupayakan yang terbaik dalam memenuhi komitmen kepada otoritas, seluruh shareholders, kreditur, supplier dan para stakeholders lainnya,” pungkas Desandrian. (Ganefo)

Teks Foto: Manager Keuangan Desandrian Rines Pradana dan Corporate Secretary Gazali Hasan, mewakili Dirut PT Darmi Bersaudara Tbk (Perseroan) Nanang Sumartono Hadiwidjojo, saat menyampaikan rilis kinerja tahun 2020 di Surabaya, Jumat (18/9/2020).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait