Kota Madiun Raih Penghargaan KBK dan Kovablik 2020

  • Whatsapp
H. Maidi (kanan atas), Khofifah (kiri atas)

MADIUN, beritalima.com Pemerintah Kota Madiun kembali berhasil menyabet penghargaan bergengsi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Yakni, dalam penghargaan Kelompok Budaya Kerja (KBK) dan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) 2020.

Dalam KBK, Pemkot Madiun berhasil menyabet penghargaan Terbaik I Kompetisi Kelompok Budaya Kerja (KBK) Pemprov Jawa Timur tahun 2020 atas inovasi KBK Guntur Bulis Ra Mendo karya SDN 01 Kartoharjo.

Sedangkan, pada kompetisi Kovablik tahun ini Kota Madiun berhasil menyabet Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) dari Pemprov Jawa Timur tahun 2020 atas inovasi layanan Sepeda Si Badu (Segera Periksa Dahak Siapapun Batuk Lebih Dua Minggu) yang diluncurkan oleh Puskesmas Demangan.

‘’Alhamdulillah, meski pandemi Covid-19 belum berakhir, Kota Madiun tetap bisa meraih prestasi,’’ tutur Walikota Madiun, H. Maidi saat menerima penghargaan tersebut di Singhasari Resort Batu, Malang, Jumat 13 November 2020.

Wali kota berharap, prestasi ini dapat meningkatkan semangat bagi Puskemas Demangan, SDN 01 Kartoharjo, serta perangkat daerah lainnya untuk semakin memaksimalkan kinerja. Terutama, dalam upaya melayani masyarakat.

Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi kepada seluruh daerah yang telah meraih prestasi.

“Iovasi-inovasi ini yang kita butuhkan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Itu yang harus kita lakukan,’’ ucap Khofifah.

Gubernur juga berpesan kepada seluruh kepala daerah di Jatim untuk terus meningkatkan inovasi. Yakni, dengan memperkuat kolaborasi dan sinergi antar-OPD serta membuat perencanaan dan menyusun program secara matang. Dengan demikian, kota/kabupaten di Jatim tidak akan ketinggalan dari daerah lainnya.

Sementara itu, Deputi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Prof Dr Diah Natalisa, MBA mengungkapkan bahwa Jatim termasuk provinsi yang aktif dalam menciptakan inovasi.

“Sejak 2014 hingga 2019 saja, sudah ada 110 inovasi yang masuk sebagai kategori terbaik. Jumlah ini paling banyak dari provinsi lain,’’ ungkap Prof. Diah

Menurutnya, hal ini tak mungkin lepas dari iklim yang positif dan membangun di wilayah Jatim. ‘’Hal ini menunjukkan bahwa Jatim sudah memiliki sistem pengembangan inovasi yang patut menjadi contoh bagi daerah lain,’’ jelasnya.

Ke depan, Diah berharap inovasi yang telah terbangun ini akan terus berkelanjutan dan terus dikembangkan hingga menjadi lebih sempurna.

‘’Serta membawa kemanfaatan bagi masyarakat ke depan,’’ tandasnya. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo/adv).

H. Maidi (kanan atas), Khofifah (kiri atas).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait