LaNyalla Ingatkan Pentingnya Peran Wanita Perkuat Ketahanan Keluarga

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan pentingnya memperkuat ketahanan keluarga di masa pandemi Covid-19. karena fondasi masyarakat itu sebenarnya ada di keluarga, sebagai satuan terkecil dari komunitas masyarakat. Dan peran ibu sangat besar dalam mewujudkan ketahanan itu.

Ini disampaikan LaNyalla saat menjadi keynote speaker Webinar yang diadakan Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) dengan tema ‘Kontribusi Perempuan Emas Dalam Menjaga Keluarga Indonesia’ di Jakarta, Jumat (27/8 ).

Di setiap musibah dan bencana, selalu ada hikmah. Pandemi Covid-19 ini membuat bangsa kita mengetahui kelemahan fundamental yang selama ini belum terungkap. Harus diakui kita tergagap dalam menghadapi Pandemi karena banyak permasalahan yang harus kita hadapi. “Mulai dari sektor kesehatan, sosial, pendidikan, pangan hingga ekonomi, termasuk sektor yang lebih kecil, yaitu ketahanan keluarga,” kata LaNyalla.

Dia mengaku prihatin melihat data-data yang disajikan BMIWI. Sebab, dari data itu tergambar begitu rapuhnya satuan terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga, akibat dampak pandemi. Mulai dari rapuhnya kesehatan mental dan psikologis keluarga, kesehatan fisik keluarga dan rapuhnya ketahanan keuangan keluarga.

Beban terberat dalam keluarga di masa pandemi ada di pundak ibu rumah tangga atau para istri. Hal ini terjadi karena perubahan pola hidup di masa Pandemi begitu cepat dan memaksa.

“Tugas perempuan di rumah bertambah besar, di tengah ancaman yang juga besar. Seperti menurunnya penghasilan, atau bahkan terhentinya pemasukan keuangan akibat suami atau istri yang di-PHK,” kata dia.

Kondisi itu, menurut LaNyalla, berujung pada meningkatnya problematika rumah tangga. Bahkan berpotensi meningkatnya eskalasi kekerasan rumah tangga karena meningkatnya perasaan stres dan ketidakstabilan emosi pasangan hidup. Belum lagi tugas mendampingi anak belajar daring yang juga tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

“Dampak Pandemi di dalam keluarga memang komplek. Kondisi itu nyaris tidak tersentuh oleh pemerintah secara langsung. Karena domain keluarga memang domain privat, bukan domain publik. Pemerintah hanya menyentuh melalui beberapa skema program bantuan sosial atau menangani persoalan yang telah memasuki ranah hukum publik yang diatur melalui perundangan.”

LaNyalla juga menyinggung kewajiban negara yang kurang maksimal untuk memastikan ketahanan kesehatan dan ketahanan sosial di tengah Pandemi. Bagaimana lemahnya sektor kesehatan, ketika terjadi ledakan pasien Covid-19. Rumah sakit nyaris collapse, fasilitas kesehatan dan alat medis kekurangan juga kualitas kesehatan masyarakat yang ternyata rentan komorbid.

“Terbuka fakta juga ketahanan sektor sosial bangsa ini. Kemampuan bangsa ini minim ketika harus cepat hadir menjangkau mereka yang membutuhkan bantuan sosial. Kita masih terkendala data penerima bantuan, belum lagi karakteristik penduduk yang memiliki mobilitas urbanisasi tinggi dan belum tersentuh akses perbankan,” lanjut senator asal Jawa Timur itu. (akhir)

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait