Laporan Dewi Helsper dari Thailand Terkait Virus Corona

  • Whatsapp

THAILAND, beritalima.com | Meskipun kondisi Thailand paskah merebaknya Corona, rakyat Thailand lebih tenang, santai tidak panik!!

Bahkan minggu-minggu ini aku melihat banyaknya orang melakukan pesta ratusan orang tumplek di berbagai tempat. Bahkan aku sendiri tampak dalam keramaian berbaur dengan penduduk lokal. Sulit ku bayangkan di belahan dunia lain sedang tiarap sedang lock down. Tapi tidak dengan Thailand. Negeri ini sungguh berbeda.

Awal-awwal saja di bulan januari selama dua minggu di mall semua pake masker. Sekarang tidak ada lagi. Beberapa vidio ku unggah adalah bukti bahwa negeri ini tidak panik. Corona hanyalah Flu. Mungkin ini bisa menjadi sebuah contoh, kepanikan justru adalah virus yang paling mematikan dari Corona itu sendiri.

Meski Orang-orang Thailand begitu sabai_sabai (artinya tenang2) demikian sangat berpengaruh pada turis yang datang. Berkurangnya turis disebabkan himbauan dari negeri para turis yang tidak menganjurkan mereka bepergiaan. Jadi meski Thailand welcome, tidak lock down tapi berkurangnya turis tidak bisa di hindari.

Foto yang ku unggah adalah ribuan monyet yang penyerbu kota akibat berkurangnya turis yang tidak lagi memberi makanan pada mereka.

Mereka menjadi gila karena sepotong makanan. Aku belum pernah melihat mereka seagresif ini aku orang2 Thailand sendiri.

“Saya pikir monyet-monyet ini sangatlah, sangat lapar.”

“Biasanya ada banyak turis di sini untuk memberi makan monyet-monyet tetapi sekarang tidak ada karena virus corona.”

#Lopburi adalah rumah bagi ribuan monyet liar yang berkeliaran di jalan-jalan dan bangunan.

Banyak dari mereka yang tinggal di halaman kuil-kuil Buddha kuno di distrik itu.

Nah ini hanyalah sebuah gambaran kecil saja. Jika semuaaa negara ketakutan termasuk manusianya, apakah kalian bisa berpikir bagaimana dampak hewan2 dan lingkungan alam kita?! Think about this!!

Ini baru reaksi hewan2, bagaimana REAKSI manusianya jika mereka kelaparan. Akhirnya bukan corona yang membunuh kita. Tapi kekacauan. Chaos dimana2!!

Dan kamu yang usul asal nyeplak tentang lock down. Aku kasih sedikit gambaran tentang lock down.

Ini yaa yang mau tau rasanya LOCK DOWN itu bagaimana.

Coba aja dulu sendiri lo jgn keluar rumah kunci rumah selama 1 minggu aja!

Bijiimanaaa rasanya jika kebutuhan rumah pada habis? Beras habis, gas habis, ikan habis pokonya ketersedian makanan habis di rmh terus bagaimana ?
Kita nih rakyat awam bu ….pak…

Sebagai masyarakat awam alangkah baiknya serahkan saja masalah ini ke pemerintah pasti mereka melakukan yg terbaik untuk negri ini.
Dan jgn lupa perbanyak berdoa minta perlindungan sama tuhan Yg maha esa.
Katanya punya Tuhan… pro aktif dgn pemerintah. Percayalah pd pemerintah.
Ini Indonesia 260 jt jiwa, gimana nasib orang kecil klo lock down. Orang kaya masih bisa numpuk makanan.

Heloo. Kamu pikir lock down tidak punya dampak yang sangat besar?
Jadi jangan asal nyeplak.
Kepanikanmu justru tidak membuat kita lebih tenang. Contohlah orang2 Thailand. Cek berapa yang meninggal di Thailand padahal sejak awal Corona sampe sekarang banyak sekali orang China yang mengungsi ke Thailand.

Klo tiap negara lock down. Hati-hati kata Diego. Radikal people bisa menguasai banyak negeri. Stand up!! Jangan lemah imanmu. Jangan panik. Waktunya kita saling merangkul.

Dan tetap jaga kesehatan! Perkuat Iman. Ikuti aturan pemerintah. Ketakutanmu tidak akan membantumu. #kesehatanmu adalah tanggung jawabmu.
(By Dewi Helsper)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait