BALI, beritalima.com | Perayaan peringatan puputan margarana ke 73 di taman puputan badung margarana 20/11. Upacara memperingati perjuangan heroik i gusti ngurah rai dipimpin oleh cokorda arthan ardana sukawati wagub bali sebagai inspektur upacara.
Sambutan gubernur bali yang dibacakan cok ace “,mencatat sejarah perjuangan heroik pasukan ciung wanara bersama rakyat dipimpin i gusti ngurah rai demi menjaga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dari penjajahan belanda dikenal puputan margarana, yang bermakna pengorbanan dalam peperangan demi membela kebenaran dan keadilan, mempertahankan martabat serta kedaulatan bangsa merupakan perjuangan secara ikhlas dan terhormat. Nilai perjuangan dan pengorbanan tanpa pamrih patut menjadi suri teladan bagi masyarakat di era kekinian dalam mengisi kemerdekaan demi tercapainya masyarakat sejahtera, adil dan makmur” jelasnya.
Dalam konteks budaya bali memiliki nilai kearifan lokal adiluhung dengan konsep tri hita karana yang mengajarkan keharmonisan, keselarasan hubungan manusia dengan hyang widhi/tuhan, juga hubungan sesama manusia dan alam lingkungan sekitranya. Sedangkan konsep menyama braya mengajarkan semangat kebersamaan serta kekeluargaan dalam menyelesaikan persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Setelah selesai upacara tradisi masyarakat desa pakraman klaci menggelar upacara mepeed yaitu penghormatan terhadap perjalanan suci atas rasa bhakti kepada leluhur para pejuang bangsa yang bersthana di monumen margarana dengan menghaturkan upakara dalam upacara yadnya. Para ibu menyunggih gebogan dan para bapak memanggul peralatan menuju monumen puputan margarana dengan tabur bunga di pusara para pahlawan bangsa.
Peluncuran buku berjudul dharma bakti bapak cilik yang ditulis oleh i wayan sudarta. (sgk)
