Membuat Temperature Scanner Untuk Meminimalisir Penyebaran COVID – 19 di Balai Desa Sawotratap

  • Whatsapp

beritalima.com | Mahasiswa KKN 24 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo di desa Sawotratap Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur melaksanakan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Program kerja tersebut adalah membuat cek suhu tubuh atau temperature scanner yang akan diletakkan di balai desa setempat. Pembuatan alat ini bertujuan agar setiap orang yang masuk ke balai desa mulai dari pengurus desa, petugas kebersihan, warga yang ber-kepentingan di balai desa, serta orang luar desa mengetahui suhu tubuhnya, jika suhu tubuh melebihi batas normal maka orang tersebut tidak diperbolehkan masuk balai desa atau dianjurkan untuk memeriksa kesehatan tubuhnya terlebih dahulu. Dengan adalanya alat ini akan membantu masyarakat desa sawotratap dalam hal mencegah penyebaran Covid-19.
Langkah pertama yang dilakukan dalam program kerja ini yaitu menyiapkan alat dan bahan untuk merangkai temperature scanner yang akan dibuat. Alat dan bahan terdiri dari Arduino uno r3, sensor suhu gy906, sensor ultrasonic hcsr04, Buzzer, kabel jumper, dan LCD 16×2 cm. Setelah alat dan bahan tersedia, mulailah merakit satu persatu bahan yang digunakan. Setelah selesei dibuat, temperature scanner kemudian dicoba terlebih dahulu untuk memastikan alat ini dapat bekerja dengan baik atau tidak. Alat ini diandalkan sebagai pendeteksi dini seseorang terjangkit virus corona atau tidak.

Hal yang paling umum diketahui, salah satu tanda terjangkit virus corona adalah demam. Manusia bisa dikatakan demam ketika suhu tubuh sudah melewati rata-rata suhu tubuh yang normal, yakni 37,5 derajat. Nah, alat ini berfungsi langsung mendeteksi gejala demam tersebut. Cara kerja alat ini adalah mengarahkannya ke objek tertentu untuk mengukur suhu tubuh, sebisa mungkin objek harus berdiri dekat dengan temperature scanner ini. Temperature scanner pada dasarnya memancarkan sinar inframerah yang tidak mempengaruhi sistem saraf termasuk juga tidak merusak retina, jadi alat ini aman dan bisa digunakan masyarakat desa sawotratap yang akan berkunjung ke balai desa. Alat ini juga sebagai bentuk pengabdian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang melakukan kuliah kerja nyata di desa sawotratap.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait