Mengasah Keterampilan Menulis, Melalui Ekskul Jurnalistik

  • Whatsapp

By: Theodorus Budiarjo Lahama

beritalima.com – Keterampilan menjadi wartawan harus terasah sedini mungkin. Guna menghasilkan jurnalis-jurnalis hebat dan tangguh, teori kewartawanan saja tidak cukup. Menurut Luwi Ishwara dalam bukunya yang berjudul Jurnalisme Dasar, untuk menggambarkan sesuatu, Anda harus mengamati dan untuk menggambarkan serta mengatakan sesuatu Anda harus mencari tahu. Oleh karena itu, perlu adanya latihan terjun ke lapangan, guna mengasah keterampilan menulis seseorang terhadap peristiwa yang ia lihat.

Dengan permasalahan tersebut, perlu adanya wadah pelatihan jurnalistik di sekolah terutama dalam bentuk ekstarakurikuler, sehingga mereka dapat dikenalkan dengan profesi wartawan ketika di lapangan. Seperti Chantika, Siswi SMKN 51 Jakarta yang mengikuti ekstrakurikuler jurnalistik. Chantika mengatakan awal ketertarikannya ke ekskul jurnalistik karena kecintaannya terhadap dunia menulis, membuat ia berminat untuk mengetahui lebih dalam dunia jurnalistik.

“ Karena, saya awalnya emang udah cinta dengan dunia menulis dan ingin tahu tentang dunia jurnalistik,” ungkap Chantika. Pada ekskul jurnalistik ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan, seperti tahapan membuat berita yang baik dan benar, menciptakan kreasi majalah dinding (MADING) di sekolah, dan beberapa kegiatan lainnya.

“Minggu pertama teori dengan pelatih dan minggu kedua membuat mading. Tak lupa kami mempelajari semua hal yg bersangkutan dengan jurnalistik bersama pelatih seperti wawancara, liputan, observasi, membuat feature, artikel dan masih banyak yg lainnya,” tegas Chantika. Dengan adanya ekskul jurnalistik, Chantika dapat menyalurkan bakat dan karyanya sebagai penulis dalam berbagai bentuk tulisan. “Cuman ekskul itu yg bisa nyalurin bakat saya sebagai penulis, sehingga tulisan yang saya hasilkan pun bervariasi dan dapat menambah wawasan serta pengalaman tentang jurnalistik gitu,” ujar Chantika.

Menurut Rita Sri Hastuti, Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bagian pendidikan, dalam mengasah keterampilan menulis siswa dapat diawali dari tulisan yang siswa buat pada mading. Tak sekadar tulisan, Rita menjelaskan mading harus memerhatikan desain seperti lukisan di pameran agar pembaca tidak cepat pergi. “Melihat mading layaknya seperti berada di pameran, jika desain lukisannya kurang bagus kita ya keluar, jika menarik kita akan selalu memandinginya,” tegas Rita.

Selain itu, Rita menyarankan kepada penulis pemula yang ingin mengasah keterampilan menulis untuk memperbanyak tulisan dan segera mengirimnya. “Perbanyak karya dan kirimlah ke media,” ungkap Rita.
Pengalaman saya dalam menulis itu memang tidak mudah. Walau berawal dari mading, tapi dari situlah saya dapat mengasah kemampuan menulis terutama karya puisi dan tahap penulisan laporan utama terutama ketika masih mengikuti ekstrakurikuler jurnalistik. begitu tetaplah berkarya dan teruslah menulis!

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *