Pacu Ekonomi Daerah, LaNyalla Minta Penetapan KPI Dipercepat

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta penetapan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) di daerah-daerah potensial dipercepat karena KPI berguna untuk meningkatkan investasi, memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja.

“Pemerintah harus mengambil langkah cepat. Sebab, angka pengangguran terdampak Covid-19, ditambah lagi angkatan kerja lulusan sekolah maupun sarjana, semakin banyak,” ujar LaNyalla dalam keterangan pers yang diterima awak media, Minggu (2/5)

Berdasarkan data BPS, 29,12 juta orang (14,28 persen) jumlah usia kerja terdampak Covid-19. Dengan rincian pengangguran karena Covid 2,56 juta orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid 0,76 juta orang, yang tak bekerja karena Covid 1,77 juta orang.

Hanya saja, kata senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu mengingatkan, jika penetapan KPI harus dilakukan sesuai Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No: 30/2020 tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Industri.

“Kriteria yang ada sudah jelas, dan itu wajib dipenuhi agar investor tertarik untuk masuk. Yang paling utama adanya koordinasi dan sinergi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sehingga pengembangan KPI berjalan lancar,” katadia.

Implementasi KPI, kata dia, sebaiknya diikuti dengan upaya percepatan pembangunan dan pemenuhan kebutuhan infrastruktur industri maupun infrastruktur penunjang seperti jalan, pelabuhan, sarana logistik, pengelolaan limbah dan ketersediaan energi serta air baku.

“Untuk itu Pemerintah Daerah perlu segera melakukan penyesuaian agar program ini berjalan melalui percepatan regulasi kawasan industri maupun regulasi ketenagakerjaan untuk penyerapan tenaga kerja,” kata dia.

LaNyalla yakin pembangunan KPI akan mendongkrak daya saing industri nasional serta mempercepat penyebaran dan pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia. Sampai awal 2021 total luas KPI di Indonesia lebih 611 ribu hektare, 50 persen berada di Jawa dan Bali. Dari total itu, dibangun 121 Kawasan Industri (KI), mencapai 53 ribu hektare.

Dalam periode lima tahun, muncul 41 kawasan industri baru, sehingga totalnya mencapai 121 kawasan industri yang siap menampung para investor, baik asing maupun dalam negeri. Luas lahan kawasan industri naik 47 persen menjadi 53.340 ha dalam lima tahun terakhir. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait