Pandemi Covid-19. Warga Miskin Sergai Butuh Uluran Tangan Pemerintah

  • Whatsapp

SERGAI, beritalima.com | Wabah Pandemi Coronavirus Deseased (Covid-19) yang sedang melanda Dunia termasuk Indonesia telah membuat lumpuhnya ekonomi sehingga masyarakat Indonesia khususnya Serdang Bedagai, sangat merasakan dampak ekonomi terutama dikalangan masyarakat menengah kebawah.

Bantuan yang dijanjikan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemerintah Daerah sampai saat ini belum terealisasi. Hal ini membuat masyarakat Sergai semakin terpuruk, seperti yang dialami Nek Asiah (70) seorang Janda lansia yang hidup bersama anak dan tiga cucunya di Desa Lubuk Rotan, Dusun 1 Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Nek Asiah saat ditanya beritalima.com, mengungkapkan unek-uneknya bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan, baik BLT, PKH, bahkan sampai sekarang, dengan mewabahnya Covid – 19, uluran tangan atau kepedulian Pemerintah Desa dan Pemkab Sergai belum juga datang.

Nek Asiah yang kesehariannya mengganyam atap daun Rumbia untuk menyambung hidup, berharap agar Pemerintahan Desa atau Pemkab Sergai memperhatikan orang orang seperti kami.

“Capek Pak kami didata terus tapi bantuan tidak pernah kunjung tiba, dulu pernah saya dapat beras Raskin 15 kg tapi saya bingung kenapa sekarang saya tidak dapat. “keluh Nek Aisah

Ditempat berbeda Abdul Rahim (68) Warga Dusun 5 Desa Pekan Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu , Kabupaten Serdang Bedagai. Hidup sebatang kara dirumah tidak layak huni di bantaran saluran irigasi. Kek Rahim yang dulunya bekerja sebagai nelayan kini sudah tidak sanggup bekerja lagi karena faktor usia.

Kek Rahim saat ditanya beritalima.com, mengatakan dirinya sudah tinggal disini selama 20 tahun dan menumpang ditanah milik Pemerintah, rumah ini juga dibangun atas bantuan tetangga. Sambil menangis Kek Rahim mengaku untuk makan keseharian berasal dari belas kasihan tetangganya.

Keadaan Surianto (46) warga Dusun 3 Desa Pekan Sialang Buah tidak lebih baik dari Kek Rahman, di usia yang masih muda Surianto harus mengalami penyakit Stroke ditambah lagi dengan istrinya yang tidak mau bersamanya lagi. Saat ini Surianto menumpang dirumah abang Iparnya.

Untuk makan sehari hari Surianto harus mengharap belas kasian tetangganya, mirisnya dengan penyakit Stroke yang dialaminya belum ada bantuan baik dari Pemerintahan Desa Setempat ataupun Pemerintah Kabupaten. (Budi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait