Pangi: Orang Indonesia Tidak Perlu Diajari Lagi Hidup Bertoleransi

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Orang Indonesia baik itu yang beragama Islam, nasrani maupun agama lainnya yang diakui tidak perlu diajari lagi tentang hidup bertoleransi. Sudah lama bangsa Indonesia hidup bertoleransi karena itu. Bahkan orang Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU) toleransi.

Hal tersebut dikatakan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Centre Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam acara diskusi Empat Pilar MPR dengan tema ‘Merawat Kebhinekaan Indonesia’ di Press Room Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/3).

“Saya pikir, bangsa Indonesia tidak perlu diajari toleransi. Sudah lama anak bangsa ini hidup bertoleransi. Artinya, masyarakat Indonesia sudah selesai soal hidup bertoleransi. Kita merdeka dan selama ini mengisi kemerdekaan hidup dengan toleransi. Jadi, soal toleransi itu sudah clear,” kata pengajar ilmu politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah tersebut.

Kalau sekarang bangsa Indonesia masih diajari toleransi, tentang hidup dalam keberagaman, ini namanya kita mundur karena negara lain sudah disibukkan dengan kemajuan bahkan sudah ada yang mengimpikan membangun hotel di angkasa, kita masih bicara dan berdebat soal kebhinekaan, kebudayaan serta ke-Indonesia-an.

Terkait dengan tema merawat kebhinekaan dan keindonesaiaan, kata Pangi, dirinya ingat Buya Syafi’i Ma’arif. “Saya melihat dan sering menghadiri diskusi dan pengajian beliau. Diskusi itu tentang ke bhinekaan dan ke-Indonesiaan dan kebudayaan. Itu memang cara berpikir beliau,” kata dia.

Pangi menyebut, Syafii Ma’arif pemikirannya tidak berbeda jauh dengan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan Nurcholis Madjid tentang bagaimana merawat ke-Indonesia-an, ke-bhinekaan dan kebudayaan. “Ya, mereka memang lebih maju karena kuliah di luar negeri Cara berfikir mereka sangat berbeda,” demikian Pangi Syarwi Chaniago. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *