Partai Hanura Kota Mojokerto, Tentang Pilwali dan Warsito

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Ada yang terasa hilang saat DPD Partai Hanura Jatim menggelar Rapimda II di Surabaya, Rabu (21/2/2018) sore. Yakni, tidak terlihatnya sosok yang selama ini cukup familier, Warsito.

Memang, semua tahu Warsito sudah dilengser dari kedudukannya sebagai Sekretaris DPD Partai Hanura Jatim, dan kini sedang konsen jadi Calon Walikota Mojokerto. Tapi, itu justru mendorong mereka ingin tahu bagaimana peluang Warsito, begitu ketemu Ketua DPC Partai Hanura Kota Mojokerto, Iwan Sulistiono.

Menurut Iwan, peluang Cak War – panggilan akrab Warsito – sangat berat. “Jauh…,” ujar pria yang pernah maju di Pilwali Mojokerto periode sebelumnya dari jalur independen ini.

Warsito, bersama Moeljadi dari PAN, memang Paslon nomor (urut) 1 di Pilwali Kota Mojokerto sebentar lagi. Paslon ini, selain diusung PAN juga PKS.

Di bawahnya, Paslon Akmal Boediyanto dan Rambo Garudo yang diusung PDIP, Andi Soebjakto dan Aderia Suryani yang diusung PKB, PPP, dan Demokrat, serta jIka Puspita Sari dan Ahmad Rizal Zakariyah yang diusung NasDem, Gerindra, dan Golkar.

Dari survei partainya, lanjut Iwan, ada 3 paslon yang berpeluang besar untuk memenangkan konstelasi politik di Pilwali Mojokerto. Dan itu bukan Paslon Warsito-Moeljadi.

“Dari empat paslon tersebut mengerucut ke tiga paslon, dan peringkat keempat baru Paslon Warsito-Morljadi,” kata Iwan.

Menurutnya, tiga paslon tersebut semuanya masih di bawah 20 persen, jauh di bawah suara golput yang mencapai sekitar 32 persen.

Besarnya suara golput, menurut Iwan, karena semua paslon bukan asli dan menetap di Kota Mojokerto.

“Harapan kami Cawali asal Kota Mojokerto sendiri. Tapi, yang ada justru dari luar semua,” tandas Iwan.

Warsito, misalnya, dari Surabaya. Kemudian Akmal dari Bojonegoro, dan Ita dari Kabupaten Mojokerto. Hanya Andi yang dari Kota Mojokerto, namun sudah lama hijrah ke Jakarta.

Terus bagaimana dengan suara Partai Hanura Kota Mojokerto sendiri? Tidakkah ke Wali, julukan Paslon Warsito-Moeljadi?

Secara diplomatis Iwan mengatakan, Warsito berangkat sebagai Cawali Kota Mojokerto tidak dengan bendera Hanura, meski saat itu masih menjabat sebagai Sekjen DPD Partai Hanura Jatim.

“Sampai sekarang kami belum mendukung salah satu calon di Pilwali Kota Mojokerto,” kata Ketua DPC Partai Hanura Kota Mojokerto ini.

Iwan mengakui, Paslon Akmal dan Rambo pernah ke DPC Hanura Kota Mojokerto untuk minta dukungan. Namun, Iwan tidak langsung menerima atau menolaknya.

“Masih kami pertimbangkan. Karena, kami harus melihat paslon yang akan kami dukung dari beberapa aspek, demi pemerintahan Kota Mojokerto yang baik ke depannya,” terang Iwan.

“Juga, realistis saja, kami siap mendukung calon Wali Kota Mojokerto yang bisa mengakomodir kepentingan DPC Hanura Mojokerto pada Pileg 2019,” lanjutnya.

“Saya sebagai Ketua DPC Hanura Mojokerto punya tanggungjawab besar untuk itu, apalagi Hanura di Kota Mojokerto tidak punya kursi di dewan,” tambahnya.

Iwan mengklaim kekuatan Hanura Kota Mojokerto akan mampu memberikan suara maksimal terhadap paslon yang diusung. Partai yang diketuai ini memiliki struktur kepengurusan hingga ke anak ranting.

“Kami didukung tiga kekuatan, yaitu kader Hanura, orang militan yang tidak mau bergabung tapi masih loyal ke saya, dan kaum perempuan Srikandi Hanura,” pungkasnya. (Ganefo).

Teks Foto: Ketua DPC Partai Hanura Kota Mojokerto, Iwan Sulistiono.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *