Pastikan Kondusif, Bupati Salwa Tinjau Ujian Kelulusan Tingkat Sekolah Dasar

  • Whatsapp
Bupati Bondowoso Salwa Arifin meninju secara langsung ujian kelulusan tingkat sekolah dasar di Desa Jeruk Sok-sok. (Rois/beritalima.com)

BONDOWOSO, beritalima.com – Sebanyak 507 lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar (SD) di Bondowoso melaksanakan ujian satuan pendidikan (ujian kelulusan, red). Ada sekitar 50 ribuan murid kelas VI, yang mengikuti ujian kelulusan itu.

Pelaksanaan ujian berlangsung pada 17-21 Mei 2022, dengan per harinya ada dua mata pelajaran.

Bupati Salwa Arifin didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sugiyono Eksantoso meninjau pelaksanaannya di dua sekolah. Yakni, SD Negeri Tamansari 1, dan SD Negeri Jeruk Sok-sok 1, Selasa (17/5/2022).

Bupati Salwa Arifin, menerangkan, hasil tinjaun menunjukkan bahwa baik ujian di sekolah yang ada di kecamatan kota, maupun di kawasan pelosok tak ada perbedaan.

“Tak ada perbedaan di kota atau pedesaan,” katanya.

Kendati begitu, masih ada dua pelajar yang disebut tak ikut ujian karena sakit. Namun, Bupati Salwa menegaskan, setiap sekolah tetap wajib memberikan kesempatan ujian bagi pelajar yang sakit..

“Target kelulusan pasti 100 persen,” urainya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Sugiyono Eksantoso, menambahkan, pengumuman kelulusan sendiri akan dilakukan pada sekitar bulan Juni 2022.

Namun, pihaknya menekankan agar lembaga pendidikan wajib menuntaskan pelaksanaan ujian susulan bagi pelajar-pelajar yang sakit.

“Juni ya kalau berdasarkan jadwal,” imbuh mantan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur, Bondowoso-Situbondo itu.

Ia mengaku bahwa pihaknya tak mewajibkan vaksinasi sebagai syarat untuk ikut ujian satuan pendidikan. Namun, diperkirakannya mayoritas sekolah telah melakukan vaksinasi untuk murid usia 12 tahun.

Selain itu, Disdik melalui tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan di sekolah-sekolah juga melakukan pendekatan edukasi pada wali murid.

Kepala Sekolah SD Negeri Jeruk Sok-sok 1, Cety Indrawaty, mengakui bahwa dari total 25 murid kelas VI hanya ada satu muridnya yang sakit. Sehingga tak ikut ujian. Tentu akan diikutkan ujian susulan.

Namun, ditegaskannya bahwa vaksinasi bukan syarat wajib untuk ikut ujian.

“Rata-rata kita diwajibkan kan kelas VI, usia 12 tahun. Ketentuan itu tidak ada (wajib vakisin untuk ujian, red), tapi dianjurkan. Tapi kan di sekolah ini sudah vaksin semua,” pungkasnya.(*/Rois)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait