Pemerintah lepas Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Tahun 1438H/2017M

  • Whatsapp

JAKARTA, BeritaLima – Kloter pertama jemaah haji Indonesia tahun 1438H/2017M hari ini, Jumat (28/07) resmi dilepas Pemerintah Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat DPR RI. Turut melepas, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Abdurrahman.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Indonesia adalah jemaah yang terkenal tertib dan santun, oleh karenanya, Menag minta agar selalu menjaga nama baik Indonesia. Pada saat haji kita adalah tamu, tidak hanya tamu Allah, tapi juga tamu pemerintah Saudi Arabia.

“Kita dilihat oleh seluruh jemaah dunia, karena setiap kita menyandang merah putih, oleh karenanya sekali saya mohon jaga nama baik dengan bertindak, berprilaku dan bersikap dengan baik, dan akhirnya bapak/ibu sekalian akan berada di tempat-tempat mustajabah, di tempat dan waktu di mana doa-doa kita berada dalam kondisi yang sangat istimewa yang mudah-mudahan dikabulkan Allah Swt.
Menag juga minta, saat berada di tempat-tempat mustajabah tersebut mohon didoakan juga keluarga, kerabat dan tetangga juga negara kita secara keseluruhan.

“Mohon doakan juga seluruh pemimpin kita, untuk senantiasa mencintai rakyatnya, dan rakyat Indonesia juga mencintai pemimpinnya,” pinta Menag.

Kloter pertama yang dilepas Menag dari embarkasi Jakarta Pondok Gede adalah jemaah haji berasal dari Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 393 jemaah terdiri dari 388 jemaah haji, 1 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 1 orang Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) serta 3 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

Selain jemaah haji dari embarkasi Jakarta Pondok Gede, pada hari yang sama akan diberangkatkan jemaah haji dari 7 embarkasi lainnya, yaitu; Embarkasi Bekasi (JKS), Surabaya (SUB), Solo (SOC), Medan (MES), Padang (PDG) dan Makssar (UPG) dengan jumlah jemaah sebanyak 5.324 orang atau 13 kloter.

Untuk Kloter I menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan Nomor Flight GIA 7261 yang akan diberangkatkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan akan mendarat di Bandara Pangeran Muhammad Bin Abdul Aziz Madinah Arab Saudi.

Kepada jemaah haji, Menag menyampaikan sejumlah pesan. Jaga kesehatan. Sehat adalah modal agar bisa menjalankan ibadah haji dengan baik. Jemaah haji harus sadar bahwa perjalanannya ke Tanah Suci bukan perjalanan biasa.

“Ibadah haji adalah ibadah yang amat sangat mengandalkan stamina fisik yang prima, karenanya menjadi keniscayaan tidak bisa tidak, kesehatan menjadi yang utama. Kita harus ingat bahwa puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Karena bapak/ibu sekalian adalah kloter awal yang akan tiba lebih dahulu di Madinah dan beberapa Minggu tinggal di Mekkah sebelum wukuf, maka mohon dijaga betul kesehatannya, jangan terlau diforsir untuk beribadah, mohon diimbangi dengan kondisi kesehatan kita” ujar Menag.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya,ujar Menag, adalah selama di Tanah Suci, mohon ketika akan berpergian untuk selalu berombongan , bersama teman-teman kita, jangan pernah pergi seorang diri untuk keselamatan bersama.

“Usahakan mengajak teman satu regu, satu rombongan, dan selalu lapor kepada ketua regu dan rombongan ketika ingin ke Masjidil Haram sendiri atau tidak bersama-sama rombongan, namun diupayakan untuk bersama-sama agar tidak terjadi hal yang tidak dikehendaki,” kata Menag.

Menkes dalam sambutanya juta minta agar jemaah haji senantiasa membiasakan pola hidup sehat dengan istirahat yang cukup, menkonsumsi makanan yang cukup, juga minum air yang banyak agat terhindar dari dampak cuaca panas yang musim haji ini menyentuh hampir 48 derajat. Menurut Menkes, saat ini rata-rata jemaah haji berusia lanjut dan berkategori resiko tinggi.

“Biaskan pola hidup sehat, makan dan minum serta istirahat yang cukup, dan hindari ber swafoto (selfie) dengan Unta, fokus saja pada ibadah,” kata Menkes.

Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher dalam kesempatan serupa juga mengimbau agar jemaah selama di Tanah Suci untuk fokus ibadah yang terukur. Niat kita ke tanah suci adalah mendekatkan lebih kepada Allah SWT.

Beberapa persiapan yang telah dilakukan dalam rangka persiapan penyelenggaraan ibadah haji dan peningkatan pelayanan jemaah haji tahun ini, antara lain:
1. Penyelenggaraan ibadah haji dimulai sejak keberangkatan jemaah haji ke tanah suci pada tanggal 28 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 06 Oktober 2017.

2. Petugas haji non kloter yang akan melayani jemaah haji Indonesia ( Pembinaan, Pelayanaan, dan perlindungan) telah diberangkatkan dalam dua tahap yaitu pada tanggal 25 Juli 2017 untuk petugas Daerah kerja Madinah dan Bandara Airport Jeddah-Madinah, tanggal 27 Juli 2017 untuk daerah kerja Makkah.

3. Persiapan paspor yang telah di visa pertanggal 25 Juli 2017 sebanyak 140.655 orang atau sekitar 62.7% dan jumlahnya masih terus naik.

4. Penerbangan haji yang akan melayani jemaah haji menggunakan 2 (dua) maskapai penerbangan yaitu Garuda Indonesia untuk embarkasi Banda Aceh 12 kloter, Medan 22 kloter, padang 17 kloter, Jakarta 63 kloter, Solo 95 kloter, Balikpapan 13 kloter, Banjarmasin 18 kloter, Makassar 35 kloter, Lombok 11 kloter, Saudi Arabian Airlines untuk embarkasi Batam 27 kloter, Palembang 19 kloter, Bekasi 96 kloter, dan Surabaya 83 kloter.

5. Tahun ini, seperti tahun lalu, sesuai dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi, fase pemberangkatan jemaah haji Indonesia pada gelombang I yang akan diberangkatkan ke tanah suci seluruhnya akan mendarat di bandara Madinah, sedangkan pada gelombang II akan mendarat di Bandara KAAIA Jeddah. Fase pemulangan gelombang I jemaah haji akan dipulangkan melalui Bandara KAAIA Jeddah sedangkan gelombang II akan dipulangkan seluruhnya melalui Bandara AMAA Madinah.

6. Hotel jemaah haji Indonesia di Makkah berada di 6 wilayah, yaitu: Mahbas Jin, Aziziah, Syisyah, Raudhah, Misfalah, dan Jarwal dengan jumlah sebanyak 155 hotel. Sebanyak 150 hotel (96,8%) mendapat layanan bus shalawat. Penyederhanaan wilayah dan jumlah hotel yang lebih sedikit ini diharapkan dapat meminimalisir perpecahan penempatan kloter dan dapat memudahkan koordinasi Daker dengan Sektor dalam melayani jemaah haji.

7. Akomodasi di Madinah berjumlah 131 hotel tersebar di 3 wilayah yaitu: (1) Syimaliah/utara. (2) Gharbiah/barat. dan (3) janubiah/selatan masjid Nabawi dengan jarak terjauh 1.150 meter. Jumlah akomodasi yang mendapat layanan transportasi bus shalawat sebanyak 4 hotel dengan kapasitas 8.649 (12 kloter).

8. Untuk layanan konsumsi tahun ini ada beberapa poin peningkatan yang dilakukan yaitu: (1) Pelayanan konsumsi diberikan selama jemaah haji tinggal di Makkah, sehari 2 (dua) kali, yaitu makan siang dan malam. (2) penambahan jatah makan dari 24 kali menjadi 25 kali di Makkah. Tambahan satu kali makan tersebut diberikan pada saat kedatangan jemaah di Makkah, hal ini karena jamaah membutuhkan energi untuk pelaksanaan umrah qudum setelah perjalanan panjang dari Madinah. Atau satu kali makan diberikan saat keberangkatan jemaah ke Madinah untuk gelombang kedua. (2) diberikan snack pagi untuk jemaah haji di Makkah pada tahun ini, pendistribusiannya dilakukan bersamaan dengan makan malam. (3) adanya menu tempe dalam menu makanan jemaah haji. (4) untuk layanan konsumsi di Madinah, jemaah haji diberikan makan sebanyak 18 kali plus snack pagi yang didistribusikan pada saat makan malam. (5) untuk makan di Bandara diberikan satu kali, baik bagi jemaah yang mendarat atau jemaah yang akan berangkat meninggalkan Arab Saudi melalui bandara Jeddah. (6) Layanan konsumsi di Armina diberikan sebanyak 16 kali, dimulai saat kedatangan jemaah haji di Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah pukul 17.00 sampai akhir nafar tsani.
9. Layanan transportasi tahun ini ada tiga layanan, yaitu; layanan antar kota, shalawat dan armina. Layanan armina sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah Arab Saudi yang dilakukan oleh naqobah ammah lissayyarat. Sedang untuk layanan antar kota perhajian dan shalawat oleh pemerintah Indonesia.

Pelayanan shalawat akan diberikan pada wilayah dengan jarak 1500M dari masjidil haram. Jumlah jemaah yang akan mendapatkan layanan angkutan shalawat sebanyak 178.428 (86%), dengan 11 rute, 46 halte, 1 terminal transit dan 3 terminal akhir. Jumlah bus pada masa puncak sebanyak 394 armada.

10. Tahun ini jemaah haji akan menempati tenda baru di Arafah dengan kualitas yang tinggi dilengkapi dengan fasilitas air cooler dan mistfan untuk pendingin serta karpet yang kualitasnya baik.

Sumber : Humas Kementerian Agama

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *