Pengamat: Jokowi Sudah Terdesak Untuk Reshuffle Kabinet

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Kabinet Indonesia Maju (KIM) pimpinan Joko Widodo (Jokowi) perlu dilakukan segera mengingat kinerja sebagian besar anggota KIM dinilai sudah tidak memuaskan masyarakat.

Hasil beberapa lembaga survei yang dilakukan belakangan mempertegas hal itu.

Penanganan pandemi Covid-19 bahkan dinilai paling buruk di dunia. Koordinasi antar menteri tidak berjalan baik sehingga masyarakat kecewa terhadap kinerja kabinet Jokowi.

 

“Komunikasi publik kabinet Jokowi juga paling banyak disorot. Buruknya komunikasi publik pemerintah dinilai sebagai satu sebab tidak efektifnya penanganan Covid-19,” kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga kepada Beritalima.com di Jakarta, Senin (23/8).

Dampak pandemi Covid-19 seperti resesi ekonomi dan banyak karyawan yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak mampu diatasi para pembantu Jokowi yang ada di KIM. Kebijakan Jokowi melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat daya beli masyarakat terus merosot sehingga sehingga semakin warga, terutama buruh harian dan pedagang kecil yang frustasi.

 

Karena itu, lanjut pria yang akrab disapa Jamil ini, selayaknya beberapa menteri di reshuffle, salah satunya Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate yang tak bersuara dan tidak pula jelas apa yang dikerjakan menyangkut pandemi Covid-19 ini.

Padahal, Menteri ini harus bertanggung jawab atas buruknya komunikasi publik selama pandemi Covid-19. Meski sudah kerap dikritik, tidak ada perubahan berarti komunikasi pemerintahan Jokowi. Ini mengindikadikan Menteri Komunikasi dan Informatika tak mampu membenahi komunikasi publik.

 

Menteri yang langsung menangani Covid-19 juga selayaknya di reshuffle yakni Luhut Binsar Panjaitan yang selama ini banyak cuap-cuap yang tidak jelas juntrungannya, Airlangga Hartarto, Erich Thohir dan Menteri Kesehatan termasuk yang layak di reshuffle.

“Mereka ini bertanggung jawab atas berlarutnya penanganan Covid-19.

Mereka ini tampaknya memang tidak cakap untuk menangani pandemi Covid-19. Karena itu perlu penyegaran agar Indonesia lebih cepat keluar dari pandemi tersebut.
,” kata Jamil.

Jamil juga melihat, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah juga layak di reshuffle. Sebab, Ida yang selama ini kenyang di DPR RI tidak mampu mengerem meluasnya PHK dan karyawan yang dirumahkan selama Covid-19. “Ida juga tidak mempuntai inovasi, mencari solusi mengatasi meningkatnya pengangguran di tanah air.

 

Mereka itu. lanjut bapak dari dua putra ini, kiranya urgen di reahuffle agar kinerja kabinet Jokowi berpeluang terdongkrak kembali. Pilihan tersebut memang berat bagi Jokowi, tapi itu harua diambil untuk menyelamatkan negeri tercinta dari pandemi Covid-19.

Kalau reshuffle tidak dilakukan, bukan hanya dikhawatirkan kepuasan masyarakat terhadap kabinet Jokowi akan semakin terjun payung. Hal ini tentu dapat membahayakan Jokowi sebagai Presiden.

Apalagi ada kekhawatiran masyarakat yang tengah kelaparan bakal berbuat sesuatu agar perut keluaga mereka terisi. Ini sangat berbahaya. Banyak contoh pemimpin jatuh karena rakyatnya lapar,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga
. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait