Perangkat adat kesultanan Jailolo desak polisi tangkap Awat Lolory

  • Whatsapp

JAILOLO,beritaLima.com – Kesultanan Jailolo kabupaten Halmahera Barat (Halbar), kembali meminta kepada kepolisian untuk  menangkap Awat Lolory (Mantan Camat Jailolo Timur) karena diduga sebagai otak dari insiden yang terjadi di Kesultanan Jailolo pada Senin, 27 Juli 2020 kemarin

Kie malaha Kesulitan Jailolo, Jadad Muhidin, pada wartawan  di Keraton Jailolo, Selasa,( 28/07 /2020), mengatakan diduga otak  pelaku profokator adalah Awat Lolory. Dengan itu, kepolisian selain menangkap Amar Maruf sebagai pelaku konflik di Keraton, juga harus menangkap Awat Lolory.

“Pemicu hadirkan Amar Maruf (Pana), di Keraton dan ingin mengusir Sri Sultan Jailolo Rosenu Heru Prawato Ahmad Abdullah Syah dari keraton Jailolo diduga Awat Lolory.”Ucapnya.

Dikatakan, Jadad,  Awat sebagai seorang PNS Daerah, yang telah lama diduga memprofokasi masyarakat untuk mengakui Amar Maruf sebagai sultan Jailolo dan secara diam-diam masuk dari desa ke desa mengajak masyarakat untuk mengakui Amar Maruf sebagai Sultan asli Jailolo.

“Masalah Awat mengajak masyarakat untuk mengakui Amar Maruf sebagai sultan Jailolo, sudah sejak lama kami laporkan ke polisi. Namun, polisi masih menjajaki kareana belum ada bukti. Namun  kali ini jelas  keterlibatan Awat terbukti saat konfik saat ini.”Terang dia.

Pasalnya, Awat Lolory, yang menggandeng Amar Maruf datangi Keraton Jailolo, pada Senin, 27 Juli 2020, bertemu sultan Jailolo hingga melahirkan perkelahian. Dengan itu, polisi harus mengambil sikap.

Dikatakan Jadad, terlebih Awat Lolory juga diketahui  telah dilantik sebagai Kapita Lao pada jajaran kepengurusan Amar Maruf (pria yang mengakui sebagai sultan Jailolo itu).

Dengan itu, Kepolisian segera mengambil langkah cepat menangkap Away Lolory untuk diproses hukum sebelum adanya tindakan diluar jalur hukum oleh pasukan adat Kesultanan Jailolo  yang saat ini aktif menduduki keraton.

Untuk menindaklanjuti desakan, lanjut Jadad, berjanji  Kesultanan Jailolo  pagi ini (Selasa, 28 Juli 2020), akan mendatangi dan menduduki kantor kepolisian polres Halbar agar kepolisian menghadirkan Awat Lolory dan Amar Maruf.

Menurut Jadad, Saudara kandung Awat Lolory yang saat ini sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halbar Imran Lolory, juga telah menelpon pihak kesultanan Jailolo dan mengakui tindakan saudaranya itu dengan menghadirkan Amar Maruf sebagai sultan Jailolo telah dinasehati.

“Saya suda bilang ke Awat tentang keterlibatan dia dengan Amar Maruf, tapi dia tidak dengar. Jadi terserah kepada pasukan adat Kesultanan mau berbuat apa saja kepada Awat saya ikhlaskan.”Ucap  Imra Lolory yang dikutip Jadad.

Perlu diketahui, Kesultanan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat Senin(27/7/2020) sore, terjadi konflik.

Kali ini konflik itu ada akibat seorang oknum yang mengatasnamakan keturunan Sultan Jailolo mendatangi Kedaton Kesultanan Jailolo. Kedatangan oknum tersebut bertujuan untuk memberikan surat wasiat yang di tandatangani oleh Almarhum sultan Jailolo Abdullah Sjah dan di serahkan kepada Sultan Jailolo Rosenu Heru Prawato  Ahmad Sjah.

Kedatangan oknum yang di ketahui bernama Amar Ma’aruf ini disambut oleh Sultan Jailolo Rosenu Heru Prawato Ahmad Sjah di kedaton kesultanan jailolo, Desa Jalan Baru, Kecamatan Jailolo Halbar.

Saat bertatap muka dengan sultan jailolo, Amar Ma’aruf menyampaikan, bahwa dirinya di berikan surat wasiat dari Almarhum sultan  Abdullah Sjah, bahwa Ia merupakan keturunan sultan yang harus menguasai seluruh harta kesultanan jailolo yang ada di daerah Manado  Sulawesi Utara.

Tak terima dengan penyampaian tersebut, sejumlah perangkat adat kesultanan Jailolo langsung menyerang oknum yang mengatasnamakan keturunan sultan jailolo itu dengan kata-kata kasar hingga terjadi aksi saling pukul.

Tak lama kemudian aksi saling pukul itu redah, masyarakat adat langsung mengambil tindakan mengusir oknum tersebut untuk keluar dari lingkungan halaman kedaton kesultanan jailolo.

Oknum yang mengatasnamakan pemegang surat wasiat itu langsung di amankan oleh pihak kepolisian dan di bawah ke kantor polisi untuk di mintai keterangan.(Ay)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait