Petani Di Kabupaten Madiun Akan Dapat Kucuran KUR Dari BNI

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Kementrian Pertanian, melalui BNI, bakal mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Pasalnya, serapan KUR di Kabupaten Madiun paling tinggi di Provinsi Jawa Timur.

Untuk hal tersebut, staf ahli Menteri Pertanian RI Bidang Investasi, Gatut bersama Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian, Indah Megahwati, dari BNI Pusat yang diwakili Divisi Hubungan Kelembagaan, Nurnita, Kepala Unit Jasindo Cabang Solo, Vesa Novi dan dari PT. Anjass Makmur Jaya, Hendro Hartono, bertandang ke Madiun untuk bertemu Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, Selasa 21 Januari 2020.

Dalam penjelasannya, Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian, Indah Megawati, mengatakan, pihaknya mendapat amanah dari negara untuk mengelola dana Rp.50 trilyun yang fokus utamanya untuk KUR, yang didalamnya termasuk untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan sarana parasana.

Melihat capaian KUR di Madiun sangat tinggi Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian minta kepada Bupati Madiun membantu dalam percepatan penyerapan KUR.

“Pemberian KUR ini tidak bisa lama karena harus mengejar masa tanam yang sementara ini berjalan. Begitupun pihak BNI pada intinya juga siap memberikan KUR termasuk memberi pendampingan kepada penerima KUR khususnya di Madiun,” kata Indah.

Sementara itu Bupati Madiun, H. Ahmjd Dawami, menegaskan, dari awal dirinya sangat konsen dengan para petani karena mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Untuk itu, dirinya tidak serta merta memberi ijin jika ada industri masuk melainkan harus diatur agar tidak menurunkan potensi pertanian.

“Industrialisasi komit kita pacu, namun lahan pertanian juga tetap kita lindungi,” tutur H. Ahmad Dawami.

Sedangkan terkait KUR di Madiun lewat BNI, bupati tidak mempersoalkannya. Bagi dirinya, yang terpenting adalah masyarakat mudah jika hendak mengurus KUR. Untuk itu, ia minta kepada salah satu bank negara itu membangun Kantor BNI di Caruban agar daerah dan masyarakat mendapatkan multiplier effect-nya.

“Terkait pemberian kredit, saya minta agar pihak bank memberi pendampingan dulu. Setelah itu dana baru dikucurkan. Sehingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan,” harapnya. (Dibyo).

H, Ahmad Dawami (kiri atas).

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *