LEMBANG, beritalima.com | Bentuk tanggung jawab dan kepeduliannya terhadap ketahanan pangan, salah satu upaya yang dilakukan Pimpinan Nasional Nasional Angkatan Muda Ka’bah (PN AMK) memberi pendampingan kegiatan kelompok tani bidang Industri pengolahan hasil pertanian di pedesaan di Desa Jaya Giri Lembang Jawa Barat.
Disampaikan Ketua Umum PN AMK, hal ini dilakukan sebagai upaya kecil dalam ketahanan pangan. Sementara itu, ketahanan pangan di Indonesia membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah diantaranya lebih mendengar suara para petani maupun pihak lain yang memiliki perhatian terhadap ketahanan pangan.
“Memang membangun jaring mata rantai ketahaman pangan memang tidak mudah, namun tetap disiapkan agar petani petani lokal dapat bersaing dan berkompetisi dari serangan produk impor,” pungkas Rendhika Harsono..
Tak jauh beda Ketua kelompok Tani Desa Jayagiri mengungkapkan kurangnya pengetahuan dan penyuluhan terhadap petani yang menyebabkan hasil panen kurang maksimal, akibatnya hasil panen banyak yang terbuang pasalnya hasil panennya tidak sesuai permintaan pasar.
“Kami berharap dengan adanya pendampingan kepada para petani akan berpengaruh besar pada peningkatan kualitas produk petani di Desa Jayagiri sehingga nantinya diterima di pasar,” ungkap Adi, Senin 21/92021).
Sementara itu sesepuh Petani di kawasan Gunung Putri, Dia mengungkapkan pentingnya pendampingan dari PN AMK sebagai upaya peningkatan dan pemberdayaan masyarakat pelaku pertanian.
“Kami berharap kedepan agar diadakan kegiatan lanjutan untuk membuka wawasan dan pemberian penyuluhan pertanian sehingga kesejahteraan para petani dan masyarakat sekitar akan lebih sejahtera.” Kata Abah/
Tak jauh beda Ketua Bidang Ketahanan Pangan PN AMK, Saipul Bahri menjelaskan potensi kekayaaan alam di Jawa Barat sangat melimpah tetapi diperlukan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama – sama berperan dalam membangun ketahangan pangan regional.
“Diperlukan peran serta bersama dari pemerintah dan masyarakat agar kemampuan wilayah dalam kebutuhan pangan dapat dikendalikan oleh petani lokal.” harap Saipul Bahri.
Herlia Pratiwi salah satu pelaku di industri pembibitan mengatakan bahwa para kelompok tani di Indonesia membutuhkan pendampingan yang komptehensif sampai dengan hasilnya dapat dirasakan oleh para petani secara konsisten.
“Apabila semua berjalan dengan lancar dengan potensi Indonesia sangat luar biasa ini, pasti kesejahteraan para petani jauh meningkat.” ujar Pratiwi. (Edi)