RSUD dr. Soedomo Trenggalek Telah Layani Pemeriksaan Swab-PCR Untuk Umum

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com
Sejak awal masa pandemi mulai memasuki wilayah Trenggalek, sebenarnya Pemkab pun telah melakukan berbagai upaya pencegahan baik itu pemberlakuan pembatasan sosial, menyediakan tempat isolasi, pemberlakuan ‘check point’ serta upaya lain yang sekiranya mampu meminimalisir adanya penambahan cluster baru. Dan kini, dengan semakin maraknya peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 akhir-akhir ini, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek melalui RSUD dr Soedomo juga berusaha memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.


Satu diantaranya, dibukanya layanan pemeriksaan swab test atau Polymerase Chain Reaction (PCR bagi pasien umum.
Adanya program baru ini, diharapkan bisa membantu masyarakat Kota Keripik Tempe dan sekitarnya ketika membutuhkan berbagai hal yang berkaitan dengan Covid-19 sehingga tidak perlu ke luar daerah.
“Salah satunya, untuk masyarakat yang memerlukan surat keterangan negatif Covid -19 tidak perlu ke daerah lain,” kata dr Sunarto, Direktur RSUD dr Soedomo Trenggalek kepada beritalima.com, Rabu (14/10/2020).
Pasalnya, lanjut dr Narto sapaan akrab direktur muda ini, mulai Senin (12/10) kemarin, RSUD dr. Soedomo Trenggalek telah melayani pemeriksaan Swab dan PCR bagi masyarakat umum secara mandiri.
Hal ini ditandai dengan launching pembukaan layanan Swab dan PCR oleh Pjs Bupati Trenggalek, Benny Sampirwanto, Kamis (8/10) sore disalah satu rumah makan sekaligus berbarengan dengan gelaran acara silaturahmi bersama rekan awak media. 


“Adanya ini (Laboratorium PCR_pen) merupakan salah satu terobosan dari RSUD dr. Soedomo dalam upaya meningkatkan pelayanan. Mengingat saat ini banyak masyarakat yang membutuhkan surat keterangan negatif Covid-19 dari pemeriksaan Swab dan PCR sebagai salah satu persyaratan administrasi. Baik untuk bekerja, melakukan perjalanan dengan moda transportasi umum dan sebagainya,” sambung dia.
Berdasar pada pertimbangan itulah, lanjut dia, sehingga RSUD milik Pemkab Trenggalek tersebut membuka pemeriksaan Swab dan PCR bagi masyarakat umum secara mandiri. Apalagi sebelumnya, masyarakat merasa kesulitan untuk mencari tempat tes swab PCR.
Selain itu juga, tarif pemeriksaan swab PCR di tempat lain dinilai masih terlalu tinggi bagi masyarakat Trenggalek. Dari situ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek bersama RSUD dr Soedomo hadir menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat tersebut. 


“Pastinya tarif Swab-PCR yang ada di sini (RSUD dr. Soedomo Trenggalek_pen) lebih murah dari tempat lainnya,” imbuh dr. Narto.
Dalam kaitan ini, ada tiga klasifikasi tarif yang diberlakukan oleh RSUD untuk pemeriksaan tersebut. Pertama gratis atau dibiayai pemkab, diberikan kepada masyarakat suspek, probabel Covid-19, hasil tracking, dan rekom atau rujukan dari Dinkes Dalduk KB. Sedangkan dua lainnya merupakan tarif bagi masyarakat yang ingin melakukan Swab dan PCR mandiri, yaitu sebesar Rp 350 ribu untuk masyarakat memiliki KTP Trenggalek karena ada subsidi pemerintah, dan Rp 787,5 ribu bagi masyarakat memiliki KTP luar Trenggalek.
“Bagi masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan bisa langsung datang ke loket pendaftaran RSUD pada hari pelayanan sebelum pukul 10.00 WIB,” pesan direktur.
Sedangkan proses pemeriksaannya, masih kata dr. Narto, dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB, mengingat antara pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB digunakan bagi pasien yang mendapatkan rekomendasi dari Dinkesdalduk KB. Dan tim dari RSUD, dalam melakukan pengujian nantinya akan menggunakan tiga gen, yaitu N, E, dan RdRp. Sehingga hasil tes Swab- PCR dinyatakan valid ketika hasil uji kesemuanya negatif. 
“Namun, ketika ada salah satu unsur (dari ketiga gen) tersebut positif maka akan dilakukan tes ulang,” ujar dr. Narto.

Sebenarnya fasilitas PCR tersebut telah didapatkan RSUD dari bantuan BNPB pada 17 Juni 2020 lalu. Dari situ kemudian RSUD harus menyiapkan fasilitas pendukung seperti petugas medis yang melakaukan pemeriksaan seperti satu dokter spesialis patologi klinik, enam tenaga analis, serta admin dan tenaga kebersihan masing-masing satu. Ditambahkan juga pembangunan Gedung Swab-PCR (GSP). Saat ini di GSP ada dua mesin PCR, yaitu satu mesin manual dan satu lagi automatik. Dari keduanya, (mesin tersebut) dengan dua sampai tiga kali prosedur ekstrasi, setiap harinya bisa melakukan pengujian 44 hingga 120 sampel swab. 
“Dari situ kami berjanji, untuk hasil Swab-PCR yang dilakukan akan bisa dikeluarkan maksimal tiga hari kemudian. Ketika hasilnya sudah ada, pihak kami akan menghubungi yang bersangkutan untuk mengambilnya,” pungkas dokter ramah ini. (her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait